Selasa, 28 April 2009

Dominannya Pena

Dominannya Pena
Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani
The Approaching to Armageddon


Allah menyebutkan pena dalam Alquran. Pena merupakan alat untuk memelihara dan menyampaikan pengetahuan, yakni pendidikan. Zhuhûr al-qalam dalam hadis terdahulu berarti tersebarnya ilmu dan pendidikan.
Dalam surah al-Kahf kita diberi tahu bahwa andai samudera menjadi tinta dan pepohonan menjadi pena, maka kalimat Allah tidak akan pernah habis ditulis, sehingga pengetahuan tak akan kunjung berujung.
"Katakanlah, “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat - kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.” ( Q 18:109)

Dengan hebat Nabi saw. menunjukkan bahwa pendidikan dan sarananya (pena) akan tersebar luas pada akhir zaman. Sepanjang sejarah Islam, pena telah menjadi mekanisme yang merekam dan memelihara pengetahuan
dalam berbagai manuskrip. Karena pena sudah dikenal baik pada masa Nabi saw., hadis tersebut tidak menyebutkan bahwa pena akan muncul, tetapi menyebutkan bahwa penggunaan pena dan aktivitas tulis-menulis akan mendominasi kehidupan. Nabi saw. berusaha menarik perhatian kita bukan pada pena itu sendiri, tetapi pada meningkatnya aktivitas tulis-menulis, dan meningkatnya upaya pemeliharaan pengetahuan yang akan terjadi pada akhir zaman. Dewasa ini kita tidak mungkin menggunakan pena atau kertas biasa untuk mencatat dan mengakses jutaan buku dan materi pengetahuan dan informasi.

Maka dalam hadis ini, terdapat isyarat dari Nabi saw. bahwa akan muncul suatu alat yang dapat mempermudah manusia untuk menyimpan dan merangkum sejumlah besar pengetahuan dan informasi serta mengaksesnya dengan mudah dan cepat. Inilah yang kita saksikan pada
teknologi komputer yang luar biasa. Zhuhûr al-qalam (dominannya pena, pendidikan atau teknologi) berarti bahwa akan datang suatu masa ketika jutaan informasi akan dicatat dan dapat diakses dengan mudah. Kita dapat memindahkan informasi itu (download) dengan cepat. Kita dapat menelusuri pusat data (database) yang sangat banyak untuk mencari sebuah kata, dan kemudian komputer akan menampilkan informasi
yang memuat kata tersebut.

Misalnya, kita dapat menemukan semua ayat dalam Alquran, hadis, atau buku-buku keislaman yang memuat kata ‘ilm (pengetahuan) dalam sekejap. Penyelidikan tingkat tinggi telah disederhanakan sedemikian rupa sehingga dewasa ini seorang anak kecil sekalipun dapat menggunakan komputer untuk mengakses timbunan pengetahuan yang begitu luas. Zhuhûr al-qalam berarti bahwa jalan dan sarana pengetahuan dan pendidikan akan semakin mudah dan mendunia. Internet dan komputer merupakan perwujudan dari proses tersebut dan sistem komunikasi satelit merupakan perangkat yang memungkinkan kemunculan fenomena global itu.

Inilah yang disinggung oleh Nabi saw. 1400 tahun yang lalu. Komputer merupakan manifestasi pena, dan melalui penggunaan satelit dan internet, pengetahuan dan informasi tersebar ke seluruh penjuru dunia, berikut seluruh dampak baik dan buruknya.

Rahasia Dibeberkan

Dalam hadis berikut, Nabi saw. memprediksi bahwa pada akhir zaman, hewan liar akan berbicara kepada manusia. Itulah makna harfiah dari sabda beliau. Dalam buku-buku keislaman, manusia terkadang disebut atau digolongkan sebagai hayawân al-nâthiq, hewan yang mampu bercakap-cakap. Manusia adalah makhluk yang dapat berbicara, dan “hewan liar” dalam hadis ini dapat ditafsirkan sebagai orang asing atau orang yang tak dikenal.

Abû Sa‘îd meriwayatkan sebuah hadis yang cukup panjang, di mana dalam salah satu bagiannya Nabi saw. bersabda: "Demi Yang jiwaku ada di tangan-Nya, Hari Kiamat tidak akan datang hingga hewan liar berbicara kepada orang-orang, dan seseorang berbincang dengan
ujung talinya dan tali sandalnya, dan bagian pahanya akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi pada keluarganya setelah ia meninggal. Hadis ini mengandung arti bahwa manusia pada akhir
zaman akan berbicara tentang seseorang yang tidak mereka kenal. Mereka akan berbicara tentang seseorang yang hanya mereka dengar dari pemberitaan, dan bergosip tentang orang tersebut, keluarganya, dan apa yang ia lakukan atau tidak ia lakukan.

Dewasa ini telah bermunculan sejenis industri yang sepenuhnya bekerja untuk memberitakan aktivitas para aktor dan orang-orang terkenal lainnya. Jutaan orang membeli majalah dan koran semacam itu, atau menonton program televisi yang sengaja dikemas untuk
memberitakan pernyataan dan perilaku para selebriti. Segala hal yang dilakukan oleh mereka menjadi berita dan dibicarakan oleh jutaan orang yang tidak pernah berjumpa dengan mereka secara langsung. Fenomena ini merupakan contoh yang sangat ekstrem dari orang asing
yang membicarakan orang lain yang tidak mereka kenal. Hadis ini juga merupakan petunjuk bahwa fitnah akan tersebar luas pada akhir zaman.

“Manusia akan berbincang dengan ujung talinya,” menunjukkan bahwa orang akan berbicara melalui sebuah kawat seperti berbicara dengan telepon. Para mahasiswa fisika bereksperimen dengan menggoyangkan kawat untuk mengetahui bentuk gelombang yang dihasilkannya. Ketika mereka mengetarkan sebuah kawat, itu akan menghasilkan sebuah gelombang di sepanjang kawat tersebut. Nabi saw. menunjukkan bahwa dari gelombang kawat itu manusia pada akhir zaman akan menemukan sebuah teknologi gelombang yang bisa digunakan untuk bercakap-cakap. Transmisi suara yang memanfaatkan panjang gelombang ini meliputi semua jenis komunikasi, termasuk radio, televisi, atau satelit. Telepon genggam di dalam saku celana seseorang dekat “bagian pahanya akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi pada keluarganya setelah ia meninggal.”

Di Timur Tengah dan di tempat lain, ada pepatah yang mengatakan, Dinding punya telinga.” Maksudnya, apa pun yang dikatakan dan dilakukan oleh seseorang akan diketahui orang lain. Dalam hadis ini, Nabi saw. mengatakan bahwa akan datang suatu masa di mana segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang akan diwartakan secara luas. Bahkan, ketika seseorang berbincang dengan ujung talinya,” atau sepatunya, orang yang tidak dikenal dan tidak pernah ditemui akan mengetahuinya. Telekomunikasi dipantau dengan komputer dan manusia, dan setiap telepon genggam dapat menunjukkan lokasi pemakainya. Telepon selular seseorang memancarkan informasi dan sinyal, atau
“mengungkap identitas dirinya” kepada seorang penyadap yang tidak dikenal ketika ia sedang menghubungi keluarganya.

Sepatu dalam hadis ini mewakili perangkat yang dibutuhkan untuk berjalan, berpindah, dan bepergian. Kendaraan modern yang dilengkapi dengan teknologi GPS (global positioning satellite) mampu dilacak dengan sebuah tombol. Lokasi pesawat yang terbang tinggi di atas awan dapat dideteksi oleh para pemantau lalu lintas udara yang tidak mereka kenal. Aktivitas seseorang di jalanan sering kali terekam oleh kamera pengawas, baik yang terpasang di bumi ataupun pada
satelit yang tinggi di atas langit. Hadis ini juga merupakan peringatan kepada semua orang Islam yang hidup di akhir zaman agar selalu bersikap baik dan menunjukkan kesalehan karena segala sesuatu yang ia lakukan kini bisa diamati oleh orang-orang yang tidak
ia kenal, dan segalanya bisa dibeberkan secara luas.

Enam Peristiwa

Nabi saw. menyebutkan enam tanda besar yang akan mendahului Hari Kiamat.‘Awf ibn Mâlik meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Cermatilah enam peristiwa sebelum datangnya Kiamat: kematianku; pembebasan Bayt al-Maqdis; kematian massal, seperti wabah domba; uang melimpah sedemikian rupa sehingga bila seseorang memberikan seratus dinar kepada orang miskin, ia akan menyepelekannya; kebingungan yang akan merasuki semua rumah orang Arab; terjadinya gencatan senjata antara kalian dengan orang-orang nonmuslim, karena mereka akan jauh mengungguli kekuatan kalian, dan mereka akan mendatangi kalian dengan 80 kelompok (pasukan atau alasan) yang berbeda, yang masing-masing kelompok terdiri dari 12.000 (prajurit atau alasan).

Salah satu tanda akhir zaman yang pertama disebutkan dalam hadis tersebut adalah wafatnya Nabi saw. Lalu, pembebasan Bayt al-Maqdis pada masa memerintahan Umar ibn al-Khaththâb. Nabi saw. kemudian menyebutkan bahwa akan terjadi kematian massal seperti wabah penyakit menular, qu‘âsh al-ghanam. Qu‘âsh adalah sejenis penyakit yang menjangkiti domba, kambing, atau binatang pemamah biak lainnya. Ibn Hajar menjelaskan bahwa wabah tersebut merupakan sejenis penyakit yang masuk melalui pernapasan dan menimbulkan kotoran yang keluar dari hidung dan mulut. Air liur dan lendir terus menetes, dan jika binatang itu tidak disembelih, ia akan mati dengan sangat menyedihkan. Kita telah menyaksikan fenomena tersebut di Eropa, berupa mewabahnya penyakit kaki dan mulut. Menurut laporan BBC, hingga Oktober 2001, lebih dari 3,9 juta hewan ternak terpaksa disembelih. Secara mengagumkan kejadian-kejadian yang berlangsung dewasa ini telah diprediksi secara akurat oleh Nabi saw. 1400 tahun yang lalu.

Hadis ini menjelaskan bahwa pada hari-hari terakhir dunia, sejumlah besar manusia juga akan meninggal dengan cara seperti itu, yaitu dengan penyebaran bahan-bahan berbahaya ke dalam sistem pernapasan.
Penyakit influenza menular dengan cara itu dan menghasilkan gejala serupa. Gejala ini merupakan wabah influenza tahunan dan wabah musiman di mana spesies virus tertentu melanda seluruh dunia dan membunuh jutaan manusia. Mengingat begitu cepatnya orang bisa bepergian melintasi bola dunia, maka wabah influenza musiman ini bisa menyebar secepat kilat dengan meminta jutaan korban. Wabah SARS merupakan salah satu contoh jenis penyakit seperti itu. Pada bulan April 2003, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa hampir 3000 orang diduga mengalami kasus SARS di seluruh dunia, dan empat persen di antaranya meninggal dunia. Pada saat buku ini dipublikasikan, ketua bidang penyakit menular WHO mengatakan bahwa ia khawatir bila virus SARS dibawa oleh orang yang tidak menunjukkan gejala terjangkiti virus tersebut.

Senjata kimia dan biologi modern juga memanfaatkan penularan virus beracun melalui udara, yang menyebabkan keluarnya cairan yang berlebihan dari hidung dan mulut, yang berakhir dengan kematian. Hal
yang sama juga bisa terjadi akibat asap beracun dari suatu ledakan nuklir. Kemungkinan kematian massal akibat penyakit menular dan senjata pemusnah massal tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Inilah salah satu tanda Hari Kiamat yang disebutkan oleh Nabi saw. 1400 tahun sebelumnya, dan kemungkinan terjadinya semakin meningkat dari hari ke hari.

Hadis di muka menyebutkan bahwa uang akan membanjiri dunia, istifâdat al-mâl. Kini, kegiatan ekonomi telah mendunia, dengan sejumlah besar uang yang berpindah tangan secara cepat, dan aktivitas perdagangan meningkat dalam skala yang sulit dipercaya.
Perusahaan-perusahaan raksasa bergabung dan melibas habis perusahan-perusahaan kecil. Nabi saw. mengatakan bahwa di seluruh dunia akan terjadi peningkatan perdagangan dan inflasi, sampai-sampai seorang pengemis akan memandang remeh uang sebesar 100 dinar (sekitar 10 dolar) karena jumlah itu tak akan cukup untuk membeli apa-apa. Istifâdat al-mâl juga berarti bahwa pada masa turunnya Imam Mahdi, kekayaan begitu berlimpah sehingga uang seratus dinar tidak ada nilainya. Selanjutnya hadis itu menyebutkan bahwa Nabi saw. bersabda, “kebingungan akan melanda setiap rumah orang Arab,” yang mewakili seluruh Dunia Islam.

Para politisi di Dunia Islam menindas dan membuat bingung rakyat sehingga mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat. Di samping itu, ada juga kebingungan akibat ideologi dan sekte (mazhab) baru dalam Islam yang muncul pada awal abad ke-20. Kebingungan tersebut dapat dijumpai di setiap rumah di Dunia Islam, dan hal itu menimbulkan perselisihan antara anak dan orang tua, adik dan kakak, ayah dan ibu,
suami dan istri. Ideologi tersebut mendorong orang untuk menentang ajaran-ajaran Islam tradisional. Pada masa kita sekarang, orang-orang berbicara tentang pertarungan antar peradaban, dan itulah yang dikatakan Nabi saw. dalam akhir hadis di atas. Pertarungan ini berpuncak pada gencatan senjata antara kaum muslim dan sekelompok nonmuslim. Kekuatan mereka begitu besar, dengan 80 dalih berbeda dan 12.000 trik pada masing-masing dalih, sehingga orang-orang Islam akan dipaksa meletakkan senjata. Kita bisa menyaksikan dengan jelas bukti kebingungan tersebut dan gencatan senjata yang mengikutinya.

Tsawbân meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Orang-orang akan menyeru satu sama lain untuk menyerangmu seperti orang yang mengundang orang lain untuk makan bersama. Seseorang bertanya, “Apakah karena jumlah kita sedikit pada waktu itu?” Beliau
menjawab, “Tidak. jumlah kalian justru sangat banyak pada saat itu, tetapi kalian laksana buih yang terombang-ambing gelombang.”

Wa min Allah at Tawfiq

Tidak ada komentar: