Minggu, 10 Mei 2009

Pemahaman bahwa Allah SWT ada tanpa membutuhkan tempat

Pemahaman bahwa Allah SWT ada tanpa membutuhkan tempat adalah kepercayaan dan aqidah yang benar dari Rasulullah SAW, para Ahlul Bait, Sahabat dan para pengikutnya yang benar hingga Hari Kiamat. Dalil dari pemahaman ini adalah Qur'an, Surat ash-Shura, ayat 11:

Yang berarti: "Tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
Ayat ini menjelaskan dengan jelas dan pasti bahwa Allah tidak serupa dengan makhluk. Itu mencakup bahwa Allah SWT berbeda dengan makhluknya dalam sifat dan perbuatan. Itu berarti bahwa Allah SWT ada tanpa membutuhkan tempat, karena sesuatu yang ada dalam suatu tempat (ruang), secara alami, terdiri dari atom-atom atau bagian-bagian, yaitu dia merupan suatu jasad, bentuk tubuh, menempati ruang, dan Allah SWT jelas terlepas dari semua ruang.
Al-Bukhariyy, al-Bayhaqiyy dan Ibn al­Jarud menyatakan bahwa Rasulullah SAW, bersabda:


yang artinya: "Allah ada abadi dan tidak ada selain-Nya"
Hadis ini membuktikan bahwa Allah adalah sendiri dalam al-'azal (keadaan tanpa awal), yaitu sebelum penciptaan segala sesuatu. Tidak ada yang lain menyertai-Nya: Tidak ada tempat, tidak ada ruang, tidak ada langit, tiada cahaya, tiada kegelapan. Berdasarkan ketentuan agama dan penalaran sehat adalah bahwa Allah SWT tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, tidak mungkin bahwa setelah ada tanpa tempat, Dia menjadi berada dalam suatu tempat. Karena hal ini berarti ada perubahan, dan perubahan ini adalah tanda dari membutuhkan yang lain, dan sesuatu yang membutuhkan yang lain bukanlah Tuhan.
Imam Abu Mansur al-Baghdadiyy dalam buku, Al-Farqu Bayn al­Firaq, dinyatakan bahwa Imam ^Aliyy ra berkata::

Yang berarti bahwa: "Allah ada tanpa tempat, dan Dia sekarang seperti Dia di waktu dulu (yaitu tanpa tempat)".
Imam Abu Hanifah, salah satu ulama as-Salaf, mengatakan dalam Al-Fiqh al­Absat: "Allah Ta'ala ada abadi tanpa tempat, dan Dia ada sebelum mencipta makhluk. Dia telah ada dan ketika tidak ada tempat, makhluk atau benda-benda. Dia adalah Pencipta segala sesuatu"
Imam al-Hafidh al-Bayhaqiyy mengatakan dalam bukunya, Al-Asma'u was-Sifat, hal. 400: ".... Apa yang disebut di akhir hadis adalah indikasi penolakan bahwa Allah memiliki tempat dan penolakan bahwa hamba menyerupai Allah, seberapa pun dia, baik dekat maupun jauh. Allah Ta'ala adalah Adh-Dhahir, sehingga benar untuk mengetahui-Nya dengan bukti-bukti. Allah adalah Al-Bathin, sehingga tidak benar jika Dia berada dalam suatu tempat." Dia juga berkata, " Beberapa dari sahabat kita menggunakan sebuah bukti untuk membantah adanya tempat bagi Allah dengan hadis Rasululla SAW: "Engkau adalah Adh-Dhahir dan tidak ada di atas-Mu, dan Engkau adalah Al-Batin dan tidak ada yang di bawah-Mu". Dengan demikian, jika tidak ada yang di atas dan di bawah Dia, Dia tidaklah di suatu tempat."
Imam Ahmad Ibn Salamah, Abu Ja^far at­Tahawiyy, (lahir 237 H),menulis buku Al-^Aqidah at­Tahawiyyah. Dia menyebut bahwa isi bukunya adalah sebuah penjelasan dari Aqidah Ahl as­Sunnah wal Jama^ah, yaitu Aqidah Imam Abu Hanifah, (meninggalkan 150 H) dan dua sahabatnya, Imam Abu Yusuf al-Qadi and Imam Muhammad Ibn al­Hasan ash-Shaybaniyy serta lainnya. Dia menulis: "Dia di luar dari memiliki batas tempat atas-Nya, atau dibatasi, atau memiliki bagian-bagian atau anggota tubuh. Tidaklah Dia dikenai arah sebagaimana makhluk." Demikian perkataan Imam Abu Ja^far yang merupakan salah ulama as-Salaf. Dia secara jelas menyatakan bahwa Dia terbebas dari dikenai 6 arah: atas, bawah, kanan, kiri, depan dan belakang.
Ahli bahasa dan ulama hadith, Imam Muhammad Murtada az-Zabidiyy, meriwayatkan secara bersambung dari dia sendiri hingga Imam Zayn al-^Abidin ^Aliyy Ibn al-Husayn Ibn ^Aliyy Ibn Abi Talib, (juga di antara as-Salaf, bergelar as-Sajjad, yang banyak bersujud), bahwa Zayn al-^Abidin mengatakan dalam as­Sahifah as-Sajjadiyyah mengenai Allah:

artinya: "Mahasuci Engkau Ya Allah, dari segala ketidaksempurnaan, Zat yang tidak ada tempat membatasi-Mu"
Dia juga berkata:
artinya: "Mahasuci Engkau, Ya Allah, dari segala ketidaksempurnaan. Zat yang tidak ada tempat membatasi-Mu"
Ketika menjelaskan Sahih Al-Bukhari bab Al-Jihad Hafidh Ibn Hajar mengatakan,"Kenyataan bahwa kedua arah atas dan bawah adalah mustahil disifatkan kepada Allah, tidak berarti bahwa Allah tidak dapat disifati dengan ketinggian, karena sifat ketinggian dari Allah adalah mengenai kedudukan dan ketidakmungkinan terletak pada sifat fisik".
Imam Zayn ad-Din Ibn Nujaym, ulama Hanafiah, dalam buku Al-Bahr ar­Ra'iq, hal 129: "Siapa yang mengatakan bahwa mungkin bagi Allah untuk berbuat tanpa keadilan/kebijaksanaan telah bertindak dosa, dan berdosa juga dia yang memastikan tempat bagi Allah Ta'ala".
Imam Ahmad ar-Rifa^iyy al-Kabir, (600 H) berkata:
artinya: "Pengetahuan utama mengenai adalah adalah memastikan/meyakini bahwa Allah ada tanpa bagaimana dan tempat"
Imam Muhammad Ibn Hibah al-Makkiyy, dalam buku Hada'iq al-Fusul wa Jawahir al-^Uqul,--juga disebut Al-^Aqidat-as-Salahiyyah karena dia memberinya sebagai hadiah kepada Sultan Salah-ad-Din al-Ayyubiyy yang telah meminta buku ini untuk di ajarkan pada anak-anak di sekolah-sekolah dan disiarkan dari atas menara - berkata:
artinya: "Allah SWT itu ada abadi dan tidak ada tempat bagi-Nya, dan keputusan bahwa keberadaan-Nya sekarang sebagaimana Dia dahulu, yaitu tanpa tempat"
Imam Ja^far as-Sadiq, salah satu ahlul bait Nabi SAW, berkata: "Orang yang menyatakan bahwa Allah berada dalam sesuatu atau di atas sesuatu atau dari sesuatu, telah berbuat kesyirikan. Karena jika Dia di dalam sesuatu, maka Dia terlingkupi/dibatasi, dan jika Dia di atas sesuatu berati Dia dibawa (sesuatu). Dan jika Dia dari sesuatu, berarti Dia seperti makhluk."
Shaykh ^Abdul-Ghaniyy an-Nabulsiyy berkata: "Dia yang percaya bahwa Allah memenuhi langit dan bumi atau bahwa Dia adalah duduk secara fisik di atasal-^arsh (Singgasana) dia telah kafir."
Imam Abul-Qasim ^Aliyy Ibnul-Hasan Ibn Hibatillah Ibn ^Asakir berkata dalam bukunya Aqidah: "Allah telah ada sebelum penciptaan. Dia tidak memiliki sebelum dan sesudah, atas atau bawah, kanan atau kiri, di depan atau di belakang, sebagian atau seluruh. Tidak bisa dikatakan kapan bagi Dia, di mana bagi Dia, atau bagaimana bagi Dia. Dia ada tanpa tempat".
Imam Abu Sulayman al-Khattabiyy berkata: "Apa yang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk diketahui adalah bahwa Tuhan kita tidak memiliki bentuk, karena bentuk memiliki "bagaimana", dan "bagaimana" tidak berlaku bagi Allah atau disifatkan bagi-Nya. Mengetahui tanpa ragu bahwa pertanyaan "bagaimana" tidak berlaku bagi Allah, karena ini adalah pertanyaan tentang bentuk, tubuh, tempat, kedalaman, dan dimensi, Allah Mahasuci dari segala hal itu.
Imam al-Ghazaliyy berkata: " Allah, Ta'ala, ada selamanya dan tidak memerlukan tempat. Dia bukan tubuh, jauhar (atom), atau benda, dan Dia tidak di atas suatu tempat atau di dalam suatu tempat."
Segala pernyataan ini menunjukkan bahwa mensifatkan ketinggian dan tempat yang bersifat fisik adalah bertentangan denganAl-Quran, Hadis, Ijma' dan dalil akal. Bukti akal bahwa Allah ada tanpa tempat, terletak pada fakta bahwa sesuatu yang berada di dalam suatu area, dan sesuatu yang memiliki suatu tempat adalah memerlukan tempat, dan bahwa sesuatu yang membutuhkan yang lain bukanlah Tuhan. Lebih lanjut, sebagaimana akal menyatakan bahwa Allah ada tanpa berada di suatu tempat sebelum tempat diciptakan, dan akal menyatakan bahwa Allah menciptakan tempat-tempat dan tetap ada tanpa suatu tempat.
Ulama seperti Imam Ahmad ar­Rifa^iyy menyatakan bahwa mengangkat tangan dan wajah ketika melakukan doa adalah karena langit adalah kiblatnya doa, sebagaimana Ka'bah adalah kiblatnya salat. Dari langit kasih dan rahmat dari Allah turun.
Dengan demikian, adalah jelas bagi orang yang mencari kebenaran tentang Allah ada tanpa memerlukan tempat adalah sesuai dengan Quran, Hadis, Ijma' dan pedoman akal yang jelas. Yakinkan bahwa sebelum tempat diciptakan, Allah Yang Menciptakan segala sesuatu (termasuk tempat dan lainnya) ada tanpa tempat, dan sesudah tempat tercipta Allah tetap tidak memerlukan tempat.
Karena kita sebagai Muslim berkeyakinan adalah bahwa Allah ada tanpa berada/memerlukan tempat dan bahwa pertanyaan "bagaimana" tidak berlaku bagi Allah, maka adalah jelas bagi kita bahwa Arsy (singgasana) yang merupakan ciptaan Allah terbesar dan merupakan langit-langit sorga, adalah bukan tempat bagi Allah SWT.
Imam Abu Mansur al-Baghdadiyy menyatakan bahwa Imam ^Aliyy Ibn Abi Talib kw. berkata:
artinya: "Allah menciptakan Arsy sebagai tanda Kekuasaan-Nya dan tidak menjadikan sebagai tempat bagi-Nya."
Imam Abu Hanifah dalam al­Wasiyyah, berkata: " ... dan Dia adalah Penjaga Arsy dan selain Arsy, tanpa memerlukannya, Dia-lah yang diperlukan... Lagian, Apakah Dia ada di suatu tempat yang diperlukan untuk duduk dan istirahat, sebelum Arsy diciptakan? Dimana Allah ketika itu?". Jadi, pertanyaan "Di mana Allah" tidak berlaku bagi-Nya, karena tidak mungkin.
Juga, dalam bukunya Al-Fiqh al-Absat, Imam Abu Hanifah berkata: "Allah selalu ada abadi, dan tidak memerlukan tempat, makhluk atau barang, tetapi Dia-lah Pencipta segala sesuatu. Orang yang berkata 'Saya tidak tahu apakah Tuhanku ada di bumi atau di langit" adalah kafir. Juga kafir orang yang mengatakan 'Dia ada di atas Arsy tetapi saya tidak tahu apakah Arsy ada di langit atau di bumi.'"
Lebih lanjut, Imam Abu Hanifah menyatakan kafir siapa yang mengatakan kedua frasa di atas karena mereka mengandung penyifatan dengan arah, batasan, dan tempat bagi Allah. Segala sesuatu yang memiliki arah dan batas adalah secara logika memerlukan Pencipta. Jadi, bukan maksud Imam Abu Hanifah untuk membuktikan bahwa Langit dan arsy adalah tempat bagi Allah, sebagaimana mereka yang menyerupakan Allah dengan makhluknya mengklaim. Ini adalah maksud Imam Abu Hanifah mengatakan, "Apakah Dia berada di dalam suatu tempat untuk duduk dan istirahat? Lalu sebelum arsy tercipta, dimana Allah?", yang menunjukkan dengan jelas penolakan bahwa Allah memiliki arah atau tempat.
Dalam bukunya Ihya'u ^Ulum ad-Din, Imam al­Ghazaliyy mengatakan: "... tempat tidaklah meliputi Dia, tidak juga arah, bumi maupun langit. Dia disifati istiwa atas arsy sebagaimana dikatakan Quran - dengan arti yang Dia kehendaki - dan tidak juga sebagaimana orang yang mungkin ... Itu adalah istiwa yang bebas dari sentuhan, istirahat, pegangan, gerakan, dan pelingkupan. Arsy tidak membawa Dia, tetapi justru arsy dan apa yang membawa arsy seluruhnya dibawa/dijaga oleh Allah dengan Kekuasaan-Nya dan dikuasai-Nya. Dia mengatasi arsy atau langit dan mengatasi segala sesuatu - dalam kedudukannya - suatu ketinggian yang tidak mendekat ke Arsy atau langit, sebagaimana juga tidak menjauh dari bumi. Dia adalah Lebih Tinggi dalam kedudukan daripada segala sesuatu: lebih tinggi dari arsy atau langit, sebagaimana Dia adalah Lebih Tinggi dalam kedudukan daripada langit dan seluruh makhluk.
Shaykh ^Abdul-Ghaniyy an-Nabulsiyy berkata: "Orang yang percaya bahwa Allah mengisi langit dan bumi atau bahwa Dia adalah jasad yang duduk di atas arsy, dia telah kafir. Ayat 93 Surat Maryam:
artinya: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS. 19:93)
Dalam Tafsirnya Imam Ar-razy berkata:" ... dan karenanya jelas dengan ayat ini bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah seorang hamba bagi Allah, dan karenanya adalah pasti bahwa Allah adalah Mahasuci dari menjadi (memiliki sifat) sebagai hamba, sehingga Dia Mahasuci dari sifat berada di tempat atau arah, atau di atas arsy atau kursi".
Dengan demikian Surat Taha, ayah 5, dalam Qur'an:

dengan jelas tidaklah berarti bahwa Allah duduk di atas singgasana, atau bahwa Allah menetap di atas singgasana. Dalam bahasa Arab, kata istawa memiliki 15 makna yang berbeda, di antaranya duduk (to sit), menguasai (to subjugate), menjaga (to protect), mengalahkan (to conquer) dan memelihara (to preserve). Berdasar apa yang telah kita bahas di atas adalah tidak benar memahami ayat tersebut dengan arti "duduk" bagi Allah. Ada pun makna memelihara dan menjaga bersesuaian dengan pemahaman agama dan bahasa.
Imam Hafidh Ibn Rajab al-Hanbaliyy mengartikan al-istiwa' dengan al-istila', yang berarti menguasai tanpa sebuah awal. Yaitu, Allah mensifati Diri-Nya dengan menguasai Arsy sejak al-azal (keadaan tanpa awal, yaitu sebelum penciptaan). Karena al-Arsy adalah ciptaan Allah yang terbesar, dan dia dikuasai oleh Allah, maka segala sesuatu yang lebih kecil dari Al-Arsy juga dibawah kendali Allah.
Dinyatakan mengenai Imam Malik bin Anas oleh Al-baihaqi melalui sanad yang sahih dari jalur Abdullah bin Wahb bahwa, "Kami berada di dalam rumah Imam Malik ketika seorang lelaki masuk dan berkata, " Wahai Aba Abdillah (Imam Malik), Ar-Rahmanu 'alal 'arsy istawa. Bagaimana Dia istawa?". Imam Malik melihat kebawah dengan terperanjat kemudian dia mengangkat muka dan berkata, "Alal 'arsy istawa sebagaimana Dia mensifati untuk Dirinya. Tidak benar untuk mengatakan "bagaimana" karena "bagaimana" tidak berlaku bagi-Nya. Saya lihat bahwa kamu seorang ahli bid'ah. Keluarkan dia". Dengan demikian, perkataan Imam Malik, "Bagaimana tidak berlaku bagi-Nya", berarti bahwa Istiwa-Nya atas Arsy-Nya tanpa "bagaimana", yaitu tanpa jasad, tempat, bentuk atau form seperti duduk, persentuhan, meletakan di atas, dan yang semacamnya.
Karenanya, tidak ada dasar perkataan mereka yang menyerupakan Allah dengan makhluk, yang disandarkan kepada Imam Malik, bahwa al-istiwa telah diketahui, dan bagaimana adalah tidak diketahui. Apa yang mereka maksudkan bahwa istiwa adalah duduk, tetapi bagaimana duduk-Nya adalah tidak diketahui. Perkataan ini tidak benar, karena duduk itu, tidak masalah bagaimana dia, akan dilakukan dengan anggota tubuh dan bagian yang dapat ditekuk. Dengan demikian, perkataan yang disandarkan kepada Imam Malik tidak terbukti dari Dia atau yang lainnya.
Imam al-Lalaka'iyy meriwayatkan dari Umm Salamah and Rabi^ah Ibn Abi ^Abdar-Rahman:

artinya: "Istiwa tidak asing (majhul) - karena disebut dalam Al-Quran - dan "Bagaimana" tidak masuk akal - karena tidak mungkin berlaku bagi Allah". Sehingga, Hadis dan Ayat Quran yang mensifati ketinggian kepada ALlah, merujuk kepada ketinggian kedudukan dan bukan ketinggian tempat, arah, sentuhan atau perletakan.
Dalam Surat al-An^am ayat 61, Allah berfirman:

artinya: "Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas semua hamba-Nya". Dengan demikian "fauqa" (ketinggian) dalam ayat ini adalah dalam kekuasaan bukan dalam arti tempat atau arah.
Hati-hati dengan apa seperti dikatakan Translation of the Qur'an oleh Yusuf Ali dan dikatakan sebagai versi revisi (dari Yusuf Ali) dan dicetak olehKing Fahd Holy Qur'an Printing Complex di al-Madinah al-Munawwarah, di halaman 879, dalam menterjemahkan ayah 5 Surat Taha:

mereka katakan: "The Most Gracious is firmly established on the throne," (Yang Maha Penyayang bersemayam di atas singgasana). Dan di catatan kaki mereka katakan dengan jelas:"Who encompasses all creation and sits on the throne." (Yang meliputi segala ciptaan dan duduk di atas singgasana)
Begitu juga, hati-hati dengan bagian lain yang menyerupakan Allah dengan makhluk seperti pada halaman 1799 dalam ayah 42 Surat al-Qalam:
mereka mensifati "betis" kepada Allah.
Pada halaman 1015 dalam mentafsirkan Surat An-Nur ayat 35:
mereka mengatakan: "Allah adalah cahaya" dan dalam catatan kaki mereka dengan jelas mengatakan:"We can only think of Allah in terms of our phenomenal experience."(Kita hanya bisa memikirkan dalam arti pengalaman keseharian kita)
Al-Mushabbihah adalah mereka yang menserupakan Allah dengan makhluk; mereka percaya bahwa Allah menyerupai makhluk. Mereka mensifati Allah dengan tempat, arah, bentuk dan badan, dan mereka mencoba menutupinya dengan mengatakan; "Bagaimana pun, kita tidak tahu bagaimana tempat-Nya, atau bagaimana Dia duduk, atau bagaimana Wajah-Nya, atau bagaimana betis-Nya, bagaimana Cahaya-Nya". Semua hal itu jelas menunjukkan kesalahan mereka.
Puji syukur kepada Allah Tuhan Semesta alam, Zat yang suci dari penyerupaan dengan dengan makhuk, segala sifat yang tidak layak, dan segala yang tidak benar tentang Dia.

Sumber: http://www.amislam.com/without.htm

MUJASSIMAH MODEN

WAHHABI : MUJASSIMAH MODEN

oleh abu syafiq

AWASI WAHHABI : GOLONGAN MUJASSIMAH MODEN

Perlu diketahui bahawa golongan yang paling banyak kesesatan pada hari ini adalah Mujassimah (Yang menyatakan Allah itu berjisim) dan Musyabbihah (Yang menyatakan Allah itu menyerupai makhluk). Golongan Wahhabi adalah mereka yang paling jelas menyamakankan Allah dengan makhluk. Dan ketahuilah bahawa Musyabbihah dan Mujassimah adalah KAFIR.
Oleh kerana golongan sesat ini menyebarkan aqidah sesat mereka kepada orang awam termasuk anak-anak orang islam.
Maka wajiblah kepada kita orang islam yang beraqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah tidak senyap dari mengawasi golongan sesat ini.

Diceritakan bahawa tokey Wahhabi bernama Abdullah bin Hasan cucu kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab banyak menyuarakan aqidah sesatnya di Makkah sejak sebelum 70 tahun lalu dengan mengatakan dalam keadaan dia turun dari tangga, katanya :

“ Allahu Yanzil Kanuzuli Haza ” kata-kata kufur yang bermaksud : “ Allah turun seprtimana aku turun ini ”.

Kenyataan tersebut telah didengar oleh ramai para ulama termasuk Syeikh Ali Bin Abdul Rahman As-Somaly yang tinggal dan mengajar di Makkah.

Maka tidak harus bagi kita umat islam senyap membisu tidak mengawasi orang islam dari ajaran sesat Wahhabi ini. Adakah mengingkari kemungkaran dianggap memecahbelahkan umat islam? Tidak sama sekali!. Mengkafirkan orang yang amat jelas kekafirannya bukanlah memecahbelahkan saf orang islam, bahkan ianya merupakan penjelasan kebenaran kerana bagaimana kita orang islam berkesedudukan dengan ajaran sesat Wahhabi yang mengkafirkan kita umat islam dan menghalalkan darah seluruh umat islam?!.

PRINSIP WAHHABI

Golongan Wahhabi menganggap sesiapa yang tidak menuruti aqidah mereka yang menjisimkan Allah dan menyamakan Allah dengan makhlukNya maka orang itu dikira kafir dan halal darahnya. Lihat sahaja prinsip utama Wahhabi tesebut seperti yang tertera dalam kitab utama mereka mengatakan :

“ Bunuhlah ahli sufi yang soleh sebelum kamu membunuh yahudi dan majusi ”.

Diantara Wahhabi yang menjelaskan prinsip utama wahhabi adalah “Sesiapa yang tidak mengatakan Allah Duduk dan tidak menuruti aqidah mereka yang menjisimkan Allah dan menyamakan Allah dengan makhlukNya maka orang itu dikira kafir dan halal darahnya ” yang menyatakan prinsip Wahhabi adalah sedemikian seorang ulama Wahhabi bernama Ali bin Muhammad bin Sinan seorang pengajar salah sebuah universiti di Madinah dan pengarang kitab Almajmuk Almufid Min Aqidah At-tauhid.

ULAMA MAZHAB HAMBALI MENJELASKAN PERIHAL WAHHABI

Mufti Mekah bernama Muhammad Bin Abdullah Bin Hamid Al-Hambali An-Najdi menyatakan didalam kitabnya berjudul As-Suhubul Wabilah ‘Ala Dhoroih Al-Hanabilah,

Dalam kitab tersebut Mufti Mekkah tersebut menjelaskan latar belakang 800 orang para fuqoho’ dari mazhab Hambali. Diantara yang diceritakan oleh Mufti mengenai seorang alim mazhab Hambali bernama Abdul Wahhab Bin Sulaiman yang merupakan bapa kepada seorang pengasas ajaran sesat Wahhabi bernama Muhammad Bin Abdul Wahhab.

Mufti menceritakan bahawa bapa Muhammad Bin Abdul Wahhab tidak meredhoi anaknya itu kerana pengasas Wahhabi itu mengkafirkan sesiapa sahaja yang tidak sependapat dengannya bahkan pengasas Wahhabi tersebut menghalal pembunuhan umat islam yang tidak mengikutnya. Sila lihat pada kita tersebut dimukasurat 276 cetakan pertama di Riyadh.

WAHHABI MEMBUNUH 3000 UMAT ISLAM DI JORDAN

Telah berlaku satu peristiwa yang amat menyayathati umat islam pada 1920an iaitu pembunuhan Wahhabi terhadap umat islam di Timur Jordan. Disitu Wahhabi telah membunuh bukan 3 orang tetapi 3000 orang islam yang tidak mengikut mereka dengan menyembelih umat islam seperti kambing dalam pada penyembelihan itu Wahhabi mengatakan: “Ayuh kita bunuh kafir ini kerana tak ikut kita!”.
Kisah pembunuhan Wahhabi terhadap 3000 umat islam di Timur Jordan ini tertera dikebanyakan perpustakaan di Jordan.

WAHHABI : MUJASSIMAH
(Mujassimah Adalah Golongan Kafir Disisi Seluruh Ulama Islam)

Wahhabi adalah kaum Mujassimah yang menjisimkan Allah. Mujassimah adalah kafir kerana Imam Syafie rodhiyallahu ‘anhu menyatakan :
“ Al-Mujassim Kafir ” kata-kata Imam Syafie itu bermaksud : “ Mujassim (Yang mengatakan Allah itu jisim seperti Wahhabi) adalah kafir ”.
Kenyataan Imam Syafie yang mengkafirkan Mujassimah tersebut diriwayatkan oleh Imam Suyuti dalam kitabnya Al-Asbah Wa An-Nazoir mukasurat 488 cetakan Darul Kutub Ilmiah.

Mari kita lihat kenyataan Imam Ahmad Bin Hambal dan para ulama mazhab Hambali yang mempersetujui kenyataan Imam Ahmad mengatakan :
“ Man Qola Allahu Jismun Faqod Kafar Wakaza Man Qola Allahu Jismun La Kal Ajsam ” kenyataan Imam Ahmad bermaksud : “ Sesiapa yang mengatakan Allah berjisim maka dia telah kafir, begitu juga kafirlah yang mengatakan Allah itu berjisim tapi tak serupa dengan jisim-jisim ”.Lihat Sohibul Khisol diantara ulama mazhab Hambali yang masyhur.

Seorang ulama mazhab Hambali terkenal bernama Muhammad Bin Badruddin Bin Balban Ad-Dimasyqi Al-Hambali dalam kitabnya berjudul Muktasor Al-Ifadat mukasurat 490 menyatakan :
“ Allah tidak menyerupai sesuatu dan sesuatupun tidak menyerupai Allah, sesiapa menyamakan Allah dengan sesuatu maka dia KAFIR seperti mereka yang menyatakan Allah itu berjisim, begitu jugak kafir yang menyatakan Allah itu berjisim tapi tak seperti jisim-jisim ”.

Begitu juga Imam Malik dan Imam Abu Hanifah jelas mengkafirkan golongan Mujassimah.
Mari kita lihat apa yang telah dinukilkan oleh Ibnu Hajar Al-Haitamidalam kitabnya berjudul Al-Minhaj Al-Qowim Syarh Muqaddimah Al-Hadhromiyah :
“ Ketahuilah bahawa Al-Qorrofi dan selainnya telah menukilkan dari Imam Syafie, Imam Malik, Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah rodhiyallahu ‘anhum bahawa mereka semua mengkafirkan mujassimah ”.

WAHHABI MENYEMBAH JISIM YANG BERBETIS

Wahhabi adalah golongan yang amat malang. Ulama islam mengharap sangat sekiranya golongan Wahhabi ini diberikan pemahaman ayat Allah “Laisa Kamithilihi Syai” dalam surah As-Syura ayat 11 yang bermaksud “ Tiada sesuatupu menyerupaiNya”.
Puluhan ulama Wahhabi menyebarkan perkara kufur dengan mengatakan :
“ Allah meletakkan kakiNya yang berbetis kedalam api neraka kemudian mengatakan ada lagi ke? ”.
Lihatlah betapa sesatnya mereka!

WAHHABI MENGATAKAN : NABI MUHAMMAD ADALAH PATUNG BERHALA

Tidak cukup bagi Wahhabi mengkafirkan umat islam dan menghalalkan darah orang islam yang tidak mengikut mereka. Wahhabi sejak 8 tahun dimusim haji menyatakan prinsip mereka adalah ¾ orang islam sekarang adalah kafir dan halal darah mereka.Wahhabi juga mengatakan :
“ Kami menjual tasbih ( yang dianggap bid’ah sesat oleh Wahhabi) hanya kepada orang musyrik di tanah haram ini ”.

Seorang ulama Wahhabi bernama Abu Bakar Al-Jajairy menyatakan dalam Masjid Nabawi di Madinah pada tahun 1993M dengan katanya :
“Aku bersumpah bahawa islam tidak akan bangkit selagi patung berhala ini (sonam) tidak dikeluarkan dari masjid ini”
sambil tangannya mengarah kepada maqam Nabi Muhammad.

Apakah dosa Nabi Muhammad kepada ulama Wahhabi ini sehingga Wahhabi menamakan Nabi Muhammad itu sebagai berhala?!.

PENUTUP UNTUK KALI INI

Sesetengah orang menganggap bahawa perbuatan menjelaskan kesesatan dan kekafiran Wahhabi ini adalah suatu yang memecahbelah saf umat islam.

Saudara islam sekalian, ketahuilah! Sekiranya anda memahami betapa bahaya lagi sesatnya ajaran Wahhabi ini maka anda akan lebih sensitif kerana kejahatan dan kesesatan Wahhabi ini amat bahaya.

Kepada yang mengatakan :bagaimana kita menyesatkan orng yang mengucap dua kalimah syahadah?!

Ketahuilah! Walaupun seseorang itu mengucap dua kalimah syahadah tapi aqidahnya masih kafir lagi sesat dan dia tidak mengenal Tuhannya dengan mengatakan :
“Allah itu berjisim” maka dia bukan islam.

Imam Abu Hasan Al-Asya’ry menyatakan dalam kitabnya berjudul An-Nawadir :
“ Al-Mujassim Jahil Birobbihi Fahuwa Kafirun Birobbihi”

kenyataan Imam Abu Hasan Al-Asy’ary tersebut bermaksud :

“ Mujassim ( yang mengatakan Allah itu berjisim) adalah jahil mengenai Tuhannya, maka dia dikira kafir dengan Tuhannya ”.

Ibn Al-Mu’allim Al-Qurasyi (wafat 725) dalam kitab Najmul Muhtadi menukilkan dari Al-Qodi Husain bahawa Imam Syafie menyatakan :
“ Sesiapa beranggapan Allah duduk diatas arasy maka dia KAFIR ”.

Mari kita lihat pandangan ulama Hanafi. Syeikh Kamal Bin Al-Humam Al-Hanafi menyatakan dalam kitab mazhab Hanafi berjudul Fathul Qadir juzuk 1 mukasurat 403 pada Bab Al-Imamah :

“ Sesiapa yang mengatakan Allah itu jisim ataupun Allah itu jisim tapi tak serupa dengan jisim-jisim maka dia telah KAFIR ( ini kerana jisim bukanlah sifat Allah )”.

Maka Wahhabi adalah Mujassimah yang beranggapan bahawa Allah itu jisim duduk diatas arasy.
Tidak harus bagi kita senyap dari mempertahankan aqidah islam dan menjelaskan kesesatan ajaran sesat!.

Kepada mereka yg merasa diri tu Wahhabi tapi tak iqtiqod dengan aqidah2 kufur maka tak usah menyebok mempertahankan aqidah sesat Wahhabi.

Cinta Ilahi untuk Manusia

Cinta Ilahi untuk Manusia
Mawlana Syaikh Nazim Adil al Qubrusi al Haqqani
Mercy Oceans, Book Two, Cinta Ilahi untuk Manusia
Syaikh Nazhim Al-Haqqani, The Sufi Centre Sheffield, Mei 1990

“...paksaan hanya untuk binatang, Aku [Allah] telah memberi karunia berupa akal kepada manusia, bagaimana kalian dapat memaksa mereka?” Beberapa orang berpikir bahwa segala yang manis-manis berarti kegemukan, sehingga mereka menjadikan pemanis sebagai pantangan bagi mereka. Tetapi setiap orang secara alami menyukai sesuatu yang manis. Dan apakah hal yang termanis bagi manusia? Hal termanis bagi manusia, apa itu?

Hal apakah yang paling manis bagi manusia? Kalian bisa mencapai Allah melalui cinta. Jika kalian tidak merasakannya, bagaimana kalian akan meraihnya? Jika kalian tidak merasakan manisnya cinta, apakah kalian mengharapkan Allah ? Saya tanyakan kepada kalian apa yang merupakan hal termanis yang telah diberikan kepada kalian, dan kalian tidak mengerti? Hal termanis yang merupakan karunia terbesar dari Allah kepada hamba-Nya adalah cinta (sambil menunjuk tulisan di dinding yang berbunyi Tuhan adalah Cinta’ dan akhirnya dihapus). Itu tidak benar. Tuhan bukan Cinta. Tetapi karunia terbesar yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah cinta. Tuhan bukanlah cinta.

Cinta hanyalah salah satu atribut. Jika Allah tidak memberikan cinta kepada hamba-Nya, mereka tidak akan tertarik kepada-Nya, mereka tidak akan tertarik untuk beribadah kepada-Nya, dan tidak akan meminta kepada-Nya. Tetapi madu itu membuat orang menginginkan sarangnya. Oleh karena itu kita harus berusaha untuk mencapai sumber cinta. Dan kita harus berusaha untuk merasakan lebih banyak lagi dari sumber cinta itu. Dan sumber cinta datang sebagai sumber dari Samudra Cinta milik Allah I yang tak pernah habis dan ada terus-menerus. Samudra Cinta-Nya tidak terhingga. Pancaran cinta yang berasal dari samudra itu muncul di mana-mana dan Allah I membuat hati para hamba-Nya menjadi sumber cinta, sumber Cinta Ilahi. Dan manusia diciptakan dan penciptaannya diatur dengan jalan demikian. Bahwa hati mereka akan menjadi sumber dari pancaran cinta. Tetapi orang-orang tidak memperhatikan cinta itu dan tidak membiarkan Cinta Ilahi keluar dari dalam hatinya, mereka mengejar cinta imitasi. Mereka mengejar cinta yang sifatnya sementara yang muncul pada momen tertentu, datang lalu pergi, datang dan memberikan cinta yang tergolong keinginan tubuh kita. Cinta itu hanya bersifat sementara dan tak lama kemudian menghilang, dengan cepat mendatangkan kepuasan yang intensitasnya semakin berkurang dan akhirnya selesai. Mengering. Cinta yang berasal dari keinginan tubuh akan semakin berkurang, …berkurang dan akhirnya mengering.

Oleh karena itu, Allah berfirman kepada Rasulullah melalui pesan pendek-Nya, “Wahai kekasih-Ku, Aku memilihmu di antara Rasul-Rasul lainnya melalui Cinta Ilahi-Ku. Engkau adalah orang yang paling Kucintai. Aku memberi roh kudus kepada ‘Isa u, tetapi Aku berikan Cinta Ilahi-Ku kepadamu. Aku memberi Musa u Kalam Ilahi-Ku, Firman Ilahi-Ku, tetapi Aku memberimu Cinta Ilahi-Ku. Aku berikan Persahabatan Ilahi-Ku kepada Ibrahim as, tetapi Aku memberimu Cinta-Ku, Cinta Ilahi-Ku.” Allah berfirman kepada Rasulullah , “Wahai yang tercinta, Aku jadikan Ibrahim u sebagai Khalil-Ku, teman-Ku, Aku memperkenankan Musa as mendengar Kalam-Ku, tanpa melalui Jibril as dia dapat mendengarnya. Aku berikan ‘Isa as Roh Kudus-Ku, tetapi Aku memberimu Cinta Ilahi-Ku.” Oleh sebab itu, Muhammad saw berada di atas segalanya. Kalian berkata bahwa cinta adalah yang paling berharga. Muhammad habib Allah, Musa Kaliim Allah, Isa Ruh Allah, Ibrahim Khalil Allah, Adam Syafii Allah, Nuh u Najii Allah. Dari nama-nama mereka, hendaknya kalian mencoba memahami bahwa Allah senantiasa memberi berkah dan nikmat-Nya yang tak terhingga kepada setiap Rasul, serta nikmat yang istimewa kepada setiap orang kecuali Cinta-Nya. Khalil Allah; persahabatan, habib Allah, yang tercinta.

Wahai kekasih-Ku! Oleh sebab itu, Aku tuliskan namamu di depan Nama-Ku. Ketika tertulis kalimat ‘La ilah illa Allah’ (Tiada Tuhan selain Allah ), tertulis pula kalimat ‘Muhammadun Rasul Allah’ (Muhammad saw adalah Utusan Allah). Mengapa kalian tidak menuliskannya di sini ? Di Singgasana Allah (arsy Allah) tertulis 'la ilah illa Allah Muhammadun Rasul Allah'. Dan beberapa Muslim yang sudah mapan sekarang membangun masjid tetapi ketika Saya masuk dan melihat sekeliling, Saya tidak menemukan tulisan 'la ilah illa Allah Muhammadun Rasul Allah'. Saya bertanya di mana tulisan itu? Apakah ini tempat untuk berjoget? Mengapa kalian tidak menuliskannya? Mereka iri terhadap Rasulullah e, sehingga mereka tidak menuliskan kalimat 'la ilah illa Allah'! Jika mereka menuliskan 'la ilah illa Allah' mereka juga harus menuliskan 'Muhammadun Rasul Allah'. Dan mereka adalah orang-orang yang iri terhadap Rasulullah. Dan ide bodoh ini telah berkembang di kalangan Muslim. Dan Allah berfirman, ‘Wahai kekasih-Ku, katakanlah kepada hamba-Ku bahwa tidak ada paksaan dalam agama, tidak ada.’ Jangan paksa hamba-Ku untuk percaya, karena Aku telah memberi akal kepada mereka dan jika mereka menggunakannya, tidak perlu memaksanya. Paksaan hanya untuk binatang. Manusia tidak membutuhkannya bila mereka menggunakan akalnya. Apakah kalian pikir pada masa Rasulullah , mereka dipaksa atau dikekang atau yang sebangsanya? Masyarakat paling elit di muka bumi dari awal hingga akhir, para sahabat Rasulullah . Sekarang kalian mempunyai peraturan dan hukum yang bisa memenuhi tempat ini sepuluh kali. Untuk apa ? Semua aturan dan hukum memaksa orang yang tidak mempunyai akal! Mereka tidak menggunakan akalnya sehingga pemerintah membuat begitu banyak peraturan dan memaksa mereka mematuhi peraturan tersebut. Ya, ini bukan peradaban. Sebagian besar orang barbar hidup di bumi, menentang semua aturan, menuntut kebebasan, menentang hukum. Dan Allah I berfirman, 'Wahai kekasih-Ku, engkau tidak perlu memaksa hamba-Ku. Jika mereka menggunakan akal mereka, untuk apa?’ dan sekarang Saya katakan kepada kalian, gunakanlah akal kalian. Jika cinta yang berdasarkan keinginan jasmani dan bersifat sementara sudah berakhir. Kalian bisa memilih cinta ini atau cinta abadi yang melalui jiwamu dan tidak pernah berkurang, walaupun kalian telah berusia 100 tahun, kalian akan merasakan bahwa cinta itu tetap tumbuh dan kalian tidak bisa menemukan perasaan seperti itu dalam keinginan jasmani manapun. Pilihlah ini atau itu, bila kalian menggunakan akal kalian, tidak perlu memaksa kalian. Hal ini begitu sederhana. Tetapi orang-orang tidak berpikir karena mereka tidak punya waktu lagi untuk berpikir. Habis. Kita telah dikuasai seperti sebelumnya kita mempunyai sumur di mana kita menggunakan seekor begal yang matanya ditutup dan memerintahkannya untuk berputar sampai air keluar dari sumur itu. Sekarang manusia seperti begal itu. Tidak ada waktu untuk duduk untuk berpikir tentang segala sesuatu sampai selesai. Dan ketika baterai mereka habis. Bawa dia ke pemakaman.

Tak ada waktu untuk berpikir bagi orang-orang di abad 20 ini. Hanya beberapa kelompok yang melakukannya dan mereka hanya berpikir bagaimana cara membunuh ummat manusia dan bagaimana mereka bisa menghancurkannya. Begitu pula dengan segala yang telah dibangun sejak awal hingga saat ini. Hal-hal buruk seperti itu saja yang mereka pikirkan. Ya. Oleh sebab itu sekarang kita mencapai periode yang sangat berbahaya, kita mendekati tahun 2000 dan dalam kurun waktu antara 1990 hingga 2000 ini akan muncul beberapa kejadian yang mengerikan karena orang tidak lagi berpikir tentang apa yang mereka lakukan, mereka tidak berpikir ke mana mereka diarahkan atau dipandu. Dan mereka tidak berpikir siapa pemandu mereka. Mereka juga tidak berpikir siapa yang mereka dukung. Oleh sebab itu hukuman dijatuhkan kepada semua ummat manusia baik Muslim maupun non-Muslim. Semuanya. Oleh sebab itu, jika seseorang minta untuk meninggalkan jiwanya karena jasadnya hanya bersifat sementara, itu akan terjadi, tetapi siapa yang memohon agar jiwanya diselamatkan, maka dia juga harus menjaga jiwanya. Dan jiwa itu tidak akan selamat tanpa Cinta Ilahi.

Berusahalah untuk memupuk jiwamu dengan Cinta Ilahi melalui Cinta Ilahi dalam diri Rasulullah saw, Habibullah. Dan berusahalah untuk meraih Cinta Ilahi dari Rasulullah e melalui para Awliya. Selamatkan jiwamu, wahai ummat manusia! Jika tidak, kalian akan mengetahui akibatnya, tetapi mungkin sudah terlambat. Dan Kami memohon ampunan untuk kalian dan semoga diberkati. Mari kita ucapkan 'astaghfirullah...' (Ya Allah ampunilah kami!)

Wa min Allah at taufiq

Kekuatan Cinta

Kekuatan Cinta
Mawlana Syaikh Nazim Adil al Qubrusi al Haqqani
Mercy Oceans, Book Two,Endless Horizons
Towards the Divine Presence book 5

Kekuatan Cinta
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim al-Qubrusi 1984-1985
(Syaikh Nazhim k memimpin pertemuan dalam memanggil Nama Suci Allah ”Ya Waduud,” Nama Tuhan yang menekankan bahwa Allah Maha Mencintai).

Kemudian beliau berkata, Tidak ada makhluk yang dibenci oleh Allah. Sesungguhnya mustahil ada makhluk yang dibenci Allah namun tetap eksis di alam semesta, suatu hal yang saling bertolak belakang. Semua makhluk muncul melalui Cinta Ilahi-Nya. Dia mencintai mereka semua, kemudian mereka muncul; oleh sebab itu semua yang eksis di alam ini mempunyai bagian dari Cinta Ilahi-Nya.

Ketika Saya mengucapkan “semuanya”, yang Saya maksud adalah semua mulai dari atom dan komponennya—penyusun alam semesta yang terkecil—sampai ummat manusia. Ya, segalanya, bahkan partikel benda yang terkecil, dapat membawa Anugerah Ilahi itu. Sebagaimana yang kalian ketahui, elektron dari atom berputar mengelilingi inti atom, dengan kecepatan yang tinggi. Seseorang memberitahu Saya bahwa saintis terkenal, Albert Einstein pernah berkata, “Aku telah sampai pada pemahaman terhadap banyak hal, tetapi Aku tidak bisa mengerti kekuatan apa yang memberi energi kepada elektron untuk mengorbit intinya dengan kecepatan seperti itu. Dari mana mereka mendapat kekuatan semacam itu?” Kita percaya dan lebih jauh lagi, telah diberi keyakinan, bahwa segala yang eksis dan mempunyai kehidupan adalah hidup. Untuk pengenalan sehari-hari, kita mengklasifikasikan benda-benda tertentu, seperti batu, sebagai benda yang tidak bergerak, dan mengenal kehidupan hanya pada tanaman, binatang dan manusia. Tetapi kita yakin bahwa di luar pengelompokkan ini, setiap benda mempunyai kehidupan. Oleh sebab itu atom dan elektronnya yang mengelilingi inti atom dengan kecepatan tertentu yang bahkan membuat bingung Tuan Einstein yang terkenal itu, dalam realitasnya mereka semua hidup. Mereka hidup dengan Kekuatan Cinta Ilahi yang telah diberikan oleh Tuhan mereka. Itulah yang membuat mereka berputar dengan kecepatan cahaya.

Mereka yang mempunyai akses memasuki bidang pengetahuan di luar sains bisa mengatakan dengan yakin bahwa Allah, Tuhan alam semesta, melalui Nama-Nya yang suci, “Al-Waduud” (Yang Maha Mencintai) memberikan Cinta Ilahi-Nya kepada seluruh penghuni alam semesta. Elektron itu, mabuk dengan Cinta Ilahi sehingga berputar mengelilingi intinya. Itulah pengaruh dari Cinta Ilahi yang termanifestasi dalam diri mereka. Ilmu pengetahuan tidak bisa membuktikan maupun menyangkal penjelasan ini, karena fenomena ini berada di luar jangkauannya, dan mereka tidak bisa menawarkan lebih dari sekedar teori. Tetapi hati kita dapat diisi dengan penjelasan ini, sebagaimana masing-masing dari kita bisa mencobanya sendiri terhadap diri masing-masing, karena kita semua mempunyai kekuatan dari Cinta Ilahi dalam hati kita yang siap untuk dikontak.

Tidak ada satu kata dalam bahasa Barat yang bisa memberikan arti lengkap kepada “Al-Waduud”. Penjelasan yang bisa diberikan belum cukup memuaskan walaupun orang barat mengaku bahwa pengetahuannya superior dan mereka meremehkan setiap pengalaman religius. Dan Nama Suci ini, yang artinya tidak bisa di ekspresikan dengan memuaskan dalam bahasa barat yang maju, adalah “dzikir” yang paling cocok di antara semua Nama Ilahi untuk diucapkan berulang-ulang dalam meditasi oleh orang-orang yang melihat dirinya sebagai makhluk superior dan melebihi standard yang normal.
“Cinta,” sudah tentu itu bukan merupakan suatu konsep yang dikenal baik oleh budaya barat, dan tidak diragukan lagi sebagian orang mengaku bahwa cinta adalah aspek terpenting dalam hidup mereka, tentu saja yang paling penting. Tetapi cinta yang kita maksud sehubungan dengan Nama Ilahi “al-Wadud” bukan cinta fisik yang bersifat sementara dan dengan cepat menjadi satu-satunya arti cinta yang berlaku bagi manusia modern, cinta yang dapat ditemukan di kebun binatang. Jika kalian tidak bisa membayangkan cinta lain dari apa yang ada di tingkat binatang, berarti kalian termasuk penghuni kebun binatang.

Ada cinta sejati, cinta yang tidak pernah berubah dan tidak pernah sekarat, sementara itu ada pula cinta yang bersifat sementara, itulah cinta binatang. Keduanya ada pada manusia dengan kebijaksanaan sang Pencipta, tetapi cinta yang permanen adalah cinta yang diberikan kepada manusia melalui Nama-Nya, “al-Waduud”. Untuk mengetahui bahwa cinta adalah tantangan dan pemenuhan bagi eksistensi manusia—untuk sampai pada kontak dengan Samudra Cinta itu, karena Dia telah memberi Cinta Ilahi-Nya kepada wakil-Nya yang paling dimuliakan, manusia. Kalian bisa mencintai seorang gadis karena usianya yang masih muda tetapi ketika masa mudanya hilang, kalian tidak mencintainya lagi. Itu adalah cinta yang palsu. Kadang-kadang kita mempunyai kedua cinta itu secara simultan, tetapi biasanya keinginan fisik lebih dominan daripada spiritual sehingga yang terakhir tidak bisa muncul. Tetapi untuk mencapai tujuan akhir manusia kita memerlukan cinta yang permanen, dan hanya Tuhan semesta alam yang dapat memberikannya.

Oleh sebab itu ketika kita mengucapkan “Ya Waduud,” berarti kita membuka diri terhadap Kecintaan Ilahi, memohon kepada Tuhan untuk membangkitkan cinta yang tidak mengenal batas itu, yang abadi dan mencakup seluruh ciptaan-Nya. Saya telah diperintahkan untuk mengajarkan dan memberi nasihat kepada orang untuk mengucapkan Ya Wadud”, karena ini akan membuat orang yang tulus mendapat cinta sejati dari Tuhan mereka dan untuk mencintai segala yang berada di sekeliling mereka. Kita harus belajar mencintai segala sesuatu karena Allah I mempunyainya bagi seluruh ciptaannya. Dan kita harus mengucapkan do’a seperti itu, karena walaupun itu adalah kunci sukses dalam segala usaha penyucian diri, dia semakin langka di masa kita. Oleh sebab itu, penderitaan, gangguan, perjuangan hidup, krisis dan kekacauan selalu meningkat.

Apa yang terjadi pada cinta manusia dewasa ini sesungguhnya merupakan tangisan yang sangat jauh dari cinta manusia sejati. Kebanyakan orang terikat padanya selama dua atau tiga bulan kemudian membuangnya. Yang pria berkata, “Oh my goddess!”, dan yang wanita berkata “Oh my god!”, tetapi perhatikan sekali lagi apa yang terjadi pada mereka dua atau tiga bulan kemudian dan lihat apa yang tertinggal dari “do’a sejati” itu dan “emosi yang mendalam.” Itu adalah penyebab terbesar bagi keadaan yang menyedihkan sekarang ini. Untuk itulah Saya tidak merujuk abad ini sebagai abad yang beradab. Tetapi abad 21 menjadi saksi bagi hancurnya peradaban, setiap menit pelanggaran dan penderitaan bertambah. Suatu masyarakat disebut “beradab” bila dia menyediakan lingkungan di mana orang dapat dengan mudah memperluas cinta sejati mereka kepada setiap orang. Seseorang tidak boleh terlalu bangga menjadi bagian dari “Peradaban Abad 21” karena Saya tidak menganggap pelanggaran dan masyarakat yang sakit itu beradab, dan ketika Saya datang ke sini (London) Saya merasakan bulu kuduk saya berdiri. Begitu liar! Tidak ada rasa kekeluargaan! Setiap orang melihat orang lain dengan penuh curiga!

Karena situasi yang akut di masa kita, pertama dan terutama, kita harus mencari jalan untuk membangkitkan cinta sejati yang permanen. Latihan, do’a dan peraturan tidak berguna di saat ini tanpa cinta. Karena orang yang hatinya tidak mendapat hubungan dengan cinta seperti itu, akan mudah ditempeli ego yang akan melatih dan menggunakannya sebagai jalan untuk menyematkan titel kosong kepadanya. Tinggalkan semua praktek yang melayani kesombonganmu dan berjuanglah untuk cinta yang permanen.
Dari mana kita mulai? Setiap orang mempunyai lingkaran teman, kerabat, dan kenalan. Mulailah dari yang dekat dengan kita, istri, suami, orang tua, anak-anak, dan saudara, kita harus tulus dalam memberi cinta sejati kita. Bagaimana kita menganggap orang yang tidak bisa berdamai dengan orang yang terdekat dengannya sebagai orang yang beradab? Jika kita dapat mendekati level cinta permanen yang cocok bagi kita pengadilan dunia akan ditutup karena kurangnya kasus, tidak ada keluhan, tidak ada perceraian, tidak ada kesedihan, dan tidak ada pergelutan.

Memberikan cinta permanen kita adalah praktek yang paling penting di masa sekarang. Tidak ada yang dapat mengatakan, “Aku tidak perlu mempraktekkannya,” baik pembicara maupun para pendengar. Jangan katakan kepada Saya bahwa si anu berada pada level tertentu jika orang itu sangat ketat dalam memberikan cinta permanennya bahkan kepada orang-orang yang paling intim dengannya. Diri manusia yang terendah, ego yang egois, tidak pernah mau memberikan cinta permanen kecuali kepada dirinya sendiri. Saya tidak percaya bahwa mencintai diri sendiri itulah yang menjadi tujuan diciptakannya manusia. Saya percaya bahwa kita diciptakan untuk mencintai semua makhluk. Manusia merupakan perwakilan Tuhannya di bumi dan mempunyai reservoir Cinta Ilahi di dalam dirinya; dia dapat menjadi jalan untuk mengekspresikan Cinta Ilahi di dunia. Bahkan sesungguhnya dia merupakan sumber cinta di mana setiap makhluk dapat minum darinya.

Diringkas dari Mercy Oceans of the Heart (sebagian juga dicetak ulang di On the Bridge to Eternity)

Cinta dalam Kehidupanmu

Cinta dalam Kehidupanmu
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani

Terhadap orang lain, pertama kita harus mencintai seluruh hamba Allah . Kita harus mencamkan dalam hati kita bahwa kita harus mencintai mereka tanpa ada perbedaan di antara mereka. Allah menciptakan mereka semua dalam keadaan bersih dalam fitrahnya mereka penuh dengan cinta.

Kalian menyukai anak-anakmu, walaupun jika mereka melakukan kesalahan. Allah menciptakan seluruh manusia dalam keadaan bersih dari segala keburukan dan kejahatan… inti mereka selalu bersih—inti dari ummat manusia tak terhingga nilainya dalam pandangan Allah. Oleh sebab itu kita menyukai semua orang karena mereka adalah hamba Allah , mereka adalah ciptaan Tuhan kita.

Jangan Ikuti Setan dan Wanita

Jangan Ikuti Setan dan Wanita
Maulana Sulthanul Awliya’ Syaikh Muhammad Nazhim ‘Adil al-Haqqani
Jangan Ikuti Setan dan Wanita
Sabtu, 8 Desember 2001, Lefke, Siprus Turki


Ey rahmati bol Padischah… Wahai Engkau Sultan yang penuh dengan barakah…
Turunkanlah hujan! Kisah tentang semut dan Nabi Sulaiman u. Ketika Nabi Sulaiman u melewati jalan yang dipakai semut, beliau mendengar semut yang mengeluh perihal tentara beliau, yang membunuh begitu banyak semut. Semut itu berkata, “Seandainya Aku memiliki kekuatan, akan kuhabisi anak Adam u.” Nabi Sulaiman u mendengar perkataan ini dan beliau tersenyum seraya memaafkannya atas perkataannya yang seperti itu. Semut itu berbicara dengan berani seperti itu karena dia sedang bersama istrinya dan dia ingin pamer dan unjuk kekuatan. Dan sang istri semut menyukai hal ini.

Semoga Allah menjauhkan Setan dari kita! A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim… Kalimat ini adalah senjata yang amat kuat untuk membombardir Setan. Setan selalu berusaha melindungi dirinya dari serangan semacam kalimat A'uudzu… (taawudz). Hanya saja, dia tidak menyerah. Setan berkata, “Mungkin saja ini cuma gurauan. Mari kita coba lagi. Saat ini dia tengah bersama istrinya, coba kita goda istrinya untuk berbuat fasad.” Ketika kalian bersama istri kalian, kalian lemah dan mudah untuk ditipu. Adam u tidak tertipu pada mulanya. Tetapi karena Hawa, yang datang menggoda, beliau mendengar padanya sesaat dan kemudian memakan sepotong kecil dari buah apel larangan… Jangan “mendengarkan” istri kalian di rumah, pada keluhan-keluhannya, keinginan dan kemauannya yang tak pernah habis. Jika kalian mendengar dan menurutinya, kalian masuk dalam bahaya. Semua masalah datang, karena laki-laki mendengar dan menuruti istri-istri mereka… Setan tidaklah lebih kuat daripada kita, Tetapi karena ego kitalah, kita menjadi lemah. Dan Setan berusaha membawa manusia jauh dari iman, ketulusan dan kelurusan, dan dari berbuat kebaikan. Dia berusaha untuk menjauhkan kita dari beramal baik yang akan membawa kita dekat kepada Allah I.

Negara kita telah turun sampai nol dan Setan demikian senang…. Semua Hoca telah memakai tanda kufur saat ini--cravatte, dan mereka tidak lagi diizinkan untuk memelihara jenggot, hingga mereka terlihat seperti wanita. Bahkan di Eropa pun para pendeta tidak memakai cravatte, melainkan pakaian khusus mereka. Tetapi, mereka ingin menghabisi kita karena kita pernah mempunyai kekaisaran Ottoman. Dan mereka membuang Islam. Tetapi, hari-hari mereka sedang dihitung! Karena itu, Setan dan pengikut-pengikutnya sedang waspada saat ini dan tergesa-gesa untuk segera menghancurkan ummat manusia, dan terutama kaum Muslim, karena Muslimlah yang menentang Setan. Setan adalah musuh manusia dan dia adalah penyebab terusirnya Adam u dari Surga dan terlempar ke bumi, tempat yang tidak akan kalian temukan kedamaian atau ketenangan di dalamnya.

Suatu ketika, seorang murid dari Grandsyaikh Syarafuddin k (Syaikh ke-38 pada Mata Rantai Emas Naqsybandi Haqqani-red) mengundang Grandsyaikh untuk menghadiri suatu pesta… (Semoga himma beliau dan faiz beserta kita). Kalian membuat saya untuk tidak berbicara, tetapi dengan pertolongan beliau, Saya boleh berbicara. Bahkan ketika Saya berbicara, tak ada yang mendengar saya… Pada jalan yang lurus, kedamaian akan datang ke dalam hati. Siapa yang tidak merasa damai pada asosiasi saya boleh pergi ke tempat lain. Tetapi tak ada tempat di mana pun di Timur atau Barat di mana kalian akan temukan seorang Syaikh atau Ulama, saat ini, yang dapat membuat kalian berada dalam kedamaian. Allah I telah membuat saya melakukan perjalanan ke Timur dan Barat, Saya pernah berada di Amerika maupun Jepang, dan di mana pun mereka menampilkan Syaikh-Syaikh dan Alim-ulama kepada saya. Tak seorang pun dari mereka yang mempunyai hak untuk membuka mulutnya. Siapa pun boleh datang dan mengaku punya otorisasi--pendeta atau rabbi atau siapa saja. Saya pernah di Sri Lanka, berada dalam sebuah kuil Buddha yang besar di Colombo. Di pintu masuk, Saya ingin melepas sepatu saya, tetapi mereka bilang bahwa itu tidak perlu. Tetapi mengapa? Jika seseorang datang ke dalam masjid, kalian biarkan dia untuk tidak melepas sepatunya? Maka, Saya pun melepas sepatu saya, dan mereka menyukainya. Satu jam lamanya Saya berbicara kepada mereka tentang Buddha.

Ada seorang professor yang memiliki keahlian tentang Buddha dan dia begitu takjub akan hal-hal yang Saya katakan pada mereka… Dalam suatu konferensi Saya bertemu dengan seorang rabbi yang datang dengan ditemani pengawal-pengawalnya. Saya bertanya kepadanya, “Bagaimana kalian mengatakan bahwa kalian adalah seorang ahli Tuhan sedangkan kalian bergantung pada orang-orang ini untuk melindungi kalian?” Pada hari berikutnya, dia datang tanpa mereka… Maka, siapa pun boleh datang, presiden atau paus. Saya akan berdiri di Post-Tower di Inggris, atau di menara Eiffel di Paris dan Saya akan berkata, “Ya Allah!” dan menjatuhkan diri saya sendiri ke bawah. Siapa pun boleh datang. Saya akan panggil paus ke menara Pisa dan berkata kepadanya, “Jika kalian benar, buatlah menara ini menjadi tegak lurus.” Kemudian Saya akan mengucapkan syahadat dan membuatnya lurus… Saya bukanlah apa-apa saat ini, tetapi Saya mempunyai orang-orang besar yang berdiri di samping saya dan mendukung saya. Sekarang, Saya tidak dapat melakukan apa-apa, Saya hanya berbicara, tetapi ketika izin dan perintah datang, Saya akan mempunyai kekuatan untuk melakukannya… Sekarang Saya hanya berbicara untuk menghibur kalian…

(Kembali kepada Grandsyaikh Syarafuddin dan muridnya)
Setelah makan malam, sang murid berkata pada Grandsyaikh, “Semoga pertemuan kita kali ini tidak sia-sia. Mari kita mengadakan sohbet.” Grandsyaikh bertanya, “Apakah kau yang akan berbicara atau kami? Jika dirimu yang akan berbicara, kami akan mendengarmu, karena sungguh suatu pertemuan tanpa sohbet adalah seperti kesunyian di kuburan.” Bahkan jika dua orang duduk bersama, salah satu harus berbicara dan yang lain mendengarkan. Maka kekuatan akan datang dalam kebersamaan mereka itu. “Ya, Sayyidii”, kata sang murid, “…di suatu pertemuan di mana kalian berada, Saya tidak mampu berbicara. Saya tahu apa yang menjadi hak kalian. Apa pun yang kami mampu bicarakan, kalianlah yang menyampaikan semua maqam ilmu. Karena itu, kami akan mendengarkan kalian, karena kalian berada di atas kami. Apa yang kami dapat ucapkan adalah seperti Malayani dibandingkan kata-kata kalian. Izinkan kami mengambil faiz dari kata-kata kalian.” Grandsyaikh berkata, “Kalau begitu Saya akan bertanya kepadamu terlebih dulu dan kamu harus mengatakan yang sesungguhnya. Apakah dirimu mendengarkan istrimu di rumah atau dia yang mendengarkanmu?” “Ya, Sayyidi,” dia berkata, secara umum istriku yang mendengarkan Aku, tetapi terkadang Aku pun mendengarkannya.” “Kalau begitu kamu tidak dapat mendengarkan kami”, Grandsyaikh menyahut, “Bahkan Adam u hanya mendengar satu kali pada istrinya dan pada saat itu beliau tidak mendengar Allah. Beliau adalah Safiyullah, seorang Nabi, dan bahkan beliau pernah tidak mendengarkan Allah. Maka, siapakah dirimu hingga kamu membolehkan dirimu mendengarkan saya?” Apa yang Saya katakan ini tidaklah disukai kaum wanita. Tetapi murid saya akan mendengarkan saya dan tidak pada egonya. Demikianlah sifat alami wanita. Sedangkan laki-laki melihat firman Allah dan perkataan Rasulullah saw. Jika kalian melihat istri kalian, ego kalian akan turut campur dan mendongakkan kepalanya.

Jika kalian mendengar Allah , ego akan turun. Maka, berbaiklah dan lunaklah terhadap istri-istri kalian. Mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan jika kalian mencoba meluruskan mereka, mereka akan patah… Sangat sulit untuk menjadi seorang laki-laki. Karena itulah, kita mendapatkan semua masalah-masalah ini di keluarga, di antara tetangga, dan di antara teman, karena laki-laki mendengar pada wanita. Kalian harus berkonsultasi dengan Syaikh kalian jika ada problem tertentu. Ini penting. Jika kalian melakukan apa yang Saya katakan, kita semua akan seperti ikan dalam samudera. Setan menjadi demikian bahagia jika dia berhasil membuat fitnah di antara suami dan istri serta di antara teman. Dan dia akan menghancurkan manusia.

Hari ini, setelah Isyraq (terbit matahari), Saya akan beristirahat, dan menarik selimut karena dingin. Saya teringat pada tayangan gambar yang Saya lihat di televisi kemarin malam, anak-anak di Afghanistan, kelaparan dan kedinginan, tidak memiliki apa-apa. Saya berdoa untuk mereka dan pada saat yang sama Saya bersyukur atas apa yang Saya miliki. Kemudian melalui jalur langsung yang Saya miliki kepada Grandsyaikh, sebuah jawaban datang, “Wahai Nazhim Effendi k, kenapa semua ini terjadi pada orang-orang? Ini adalah karena mereka mengikuti orang-orang yang jahat dan buruk.”

Kalian mungkin mengerti atau tidak. Mereka mengikuti Setan yang menulis, “Ikuti aku!”, dan semua pemerintahan presiden, serta semua orang yang mendengar dan mengikutinya. Dan Setan memimpin mereka menuju ke kebinasaan. Milliaran orang akan mati. Allah berfirman, “Kuunuu ma’as Shaadiqiin”, “Beradalah bersama orang-orang yang benar”, tetapi, tak seorang pun mengerti… “Allah adalah Sang Penguasa dan keputusan-Nya telah dibuat. Dia telah berbicara, maka jangan katakan apa pun…”
Wahai Allah, kami percaya kepada-Mu. Jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang mengikuti Nabi-Mu. Kirimkanlah hamba-Mu yang kuat secara spiritual…

Ketegangan Politik di Timur Tengah dan Dampaknya thd Islam

Ketegangan Politik di Timur Tengah dan Dampaknya thd Islam
Dikirim : Kamis, 05 Maret 2009 @ 15:58
Balas dengan Mengutip
Ketegangan Politik di Timur Tengah dan Dampaknya terhadap Islam di Indonesia


Makalah ini disampaikan dalam Diskusi Publik PMII Cabang Samarinda, dalam rangkaian pembukaan PKD (Pelatihan Kader Dasar) PMII Kota Samarinda 2009, Minggu 22 Februari 2009, di Aula Kantor Gubernur Kalimantan Timur.

Saya ingin menegaskan bahwa aliran dan kelompok-kelompok Islam yang belakangan membanjiri Nusantara mengalami keterputusan sejarah dari aliran dan kelompok-kelompok Islam yang telah ada jauh sebelum Republik ini berdiri.

Anda yang berhasrat membacanya silakan klik:

http://guntur.name/2009/02/26/ketegangan-politik-di-timur-tengah-dan-dampaknya-terhadap-islam-di-indonesia

Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Panitia dan siapa pun yang terlibat dalam acara ini. Undangan ini bagi saya adalah penghormatan untuk berbicara dan berdiskusi dengan hadirin sekalian.

Saat ini saya diundang ke sebuah daerah, sebuah kota yang masyarakatnya sangat heterogen, majemuk, plural, bhinneka, yang memiliki aneka-ragam suku bangsa, budaya, agama, kepercayaan, dan tradisi. Ciri khas dari daerah urban. Samarinda adalah Kota Urban. Kesadaran ini akan menjadi perspektif saya dalam menyampaikan ide atau pemikiran yang berkaitan dengan topik kita kali ini.

Seorang Pujangga besar Nusantara pada abad ke-14 lalu, Mpu Tantular telah menemukan sebuah istilah yang akhirnya menjadi falsafah negeri kita, “Bhinneka Tunggal Ika” (Berbeda-beda tetap Satu). Dan jauh sebelum itu, melalui Kalam yang Suci pada abad ke-7 ditegaskan dalam Surat al-Hujarat 13, Yâ ayyuhannâsu innâ khalaqnâkum min dzakrin wa untsâ wa ja’alnâkum syu’ûban wa qabâ’ila li ta’ârafu (Hai manusia sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian bangsa dan puak untuk saling mengenal).

Kalimantan Timur, khususnya Samarinda adalah tempat pembuktian sabda Mpu Tantular itu, dan Kalam Tuhan menemukan konteksnya. Beraneka-ragam suku, bahasa, budaya, agama, kepercayaan, dan keyakinan telah menjadi karakteristik yang tidak bisa dipisahkan dari jati diri wilayah ini.

Dan saya pun meyakini Islam yang mengakui dan menghargai kepelbagaian ini. Oleh sebab itu Islam tidak pernah menafikan, apalagi membumi-hanguskan kebhinnekaan yang telah mendahuluinya. Islam tidak pernah menghancurkan kearifan-kearifan lokal yang telah mengakar-kuat dalam masyarakat, bahkan mempertegasnya. Nilai-nilai ideal yang disampaikan oleh Al-Quran atau dalam Tradisi Nabi (Sunnah) merupakan penguatan terhadap nilai-nilai ideal yang telah ada sebelum Islam. Sesuai sabda Rasul, Khayrukum fil Jâhiliyah, khayrukum fil Islâm (Sebaik-baik orang di antara kalian di masa Jahiliyah, maka sebaik-baiknya orang di masa Islam).

Dan menurut pengamatan saya dari konteks sejarah, model Islam seperti tadi merupakan katakter Islam di bumi Nusatara. Islam yang mengakui perbedaan, menegaskan kearifan lokal, dan merawat khazanah-khazanah lokal yang luhur.

Islam yang seperti ini akan selalu menjaga harmoni, kedamaian dan ketentraman masyarakat. Dan Islam seperti ini pula sesuai dengan konteksnya. Dalam masyarakat yang majemuk dibutuhkan pengakuan terhadap perbedaan, dan keterbukaan untuk saling berdialog, serta menjauhkan diri dari fanatisme: merasa dirinya paling benar.

***

Namun tak bisa dipungkiri juga, tak sampai dalam tiga dekade ini, muncul aliran dan kelompok-kelompok Islam yang berbeda dari tipe-tipe Islam yang telah mengakar di Nusantara.

Saya ingin menegaskan bahwa aliran dan kelompok-kelompok Islam yang belakangan membanjiri Nusantara mengalami keterputusan sejarah dari aliran dan kelompok-kelompok Islam yang telah ada jauh sebelum Republik ini berdiri.

Kita menyaksikan bagaimana suara kelompok-kelompok Islam yang baru ini, mulai dari mengafirkan ideologi Indonesia, ingin mengganti Republik Indonesia menjadi Negara Islam (Daulah Islamiyah, Khilafah Islam, dll), mudah mengafirkan sesama muslim, hingga melakukan tindakan kekerasan.

Tingkah-polah itu membedakan mereka dari organisasi-organisasi masyarakat Islam seperti NU, Muhammadiyah, al-Washliyah, al-Khairat, al-Irsyad, dll yang telah ada jauh sebelum Indonesia berdiri. Ormas-ormas tadi memiliki kecintaan yang luar biasa pada Republik ini. Salah satu alasan terkuatnya adalah: karena ormas-ormas ini yang melahirkan Indonesia bersama ormas-ormas lain yang lintas agama, suku, dan daerah.

Untuk itulah, kita tidak pernah menemukan ormas-ormas Islam yang lama itu, ingin berkhianat terhadap Republik ini, karena kita bisa mengibaratkan Indonesia adalah anak kandung mereka yang sah mereka. Bagaimana mungkin seorang ibu akan membunuh anak kandungnya sendiri?

Ormas-ormas itulah yang mengerti benar karakter masyarakat Nusantara, dan tanpa hirau dengan kekuasaan—kecuali di perkembangan terakhir sejak 1998—mereka melayani masyarakat. NU dengan pesantrennya, Muhammadiyah dengan sekolah, universitas, dan rumah sakit, demikian juga dengan al-Khairat, al-Irsyad, al-Washliyah dll.

memang benar waktu dulu ada semacam ketegangan antara kaum ‘puritan’ dan ‘tradisional’, ada istilah TBC (Tahayul, Bid’ah, Churafat) yang dilancarkan oleh kaum ‘puritan’ pada kaum ‘tradisional’, dan sebaliknya kaum ‘tradisional’ menyerang kaum ‘puritan’ dengan sebutan “modern” yang sama dengan “mudlirrun” (membahayakan). Namun perbedaan ini benar-benar berasal dari perbedaan penafsiran semata, tanpa campur tangan pihak ‘luar’. Perbedaan yang muncul akibat perbedaan menerapkan strategi dakwah Islam di Nusantara: apakah nilai-nilai lokal harus disiangi atau tidak? Namun yang perlu dicatat kuat-kuat: dua kubu itu terlibat dalam istibâq fil khayrat (berlomba-lomba dalam kebaikan) tak hanya asyik berbantah-bantahan saja.

Ormas-ormas Islam yang lama juga tak terlalu menghiraukan simbol-simbol Islam, meskipun tak diragukan keyakinan dan tindakan mereka sangat Islami.

Misalnya pesantren-pesantren di Nusantara yang populer tidak dengan nama/istilah Arabnya, namun kita yakin pesantren ini pun mengajarkan pendidikan Islam. Seperti Pesantren Sukorejo Situbondo, Tebuireng Jombang, dll. Hingga istilah “pesantren” sendiri bukanlah berasal dari Arab namun dari bahasa Pali, bahasa asal agama Buddha.

***

Sedangkan aliran dan kelompok-kelompok Islam gaya baru ini justeru memilih jalan yang berbeda dari ormas-ormas Islam yang lama, mereka memilih jalur konfrontasi dengan Republik karena tiga alasan kuat.

Pertama, seperti yang telah saya sampaikan, ormas-ormas ini mengalami keterputusan sejarah dari ormas-ormas lama, dan mereka tidak ikut melahirkan Republik ini, sehingga hilangnya ikatan emosional dan ide inilah tak menumbuhkan kecintaan mereka terhadap Republik ini.

Kedua, mereka lahir dan menguat dan meraih simpati masyarakat karena represi dari rejim yang pernah memimpin Republik ini. Misalnya Masyumi di era Soekarno, hingga DDII (Dewan Dakwah Islam Indonesia), kelompok-kelompok Usroh, dan kaum “Islamis” pada Era Soeharto.

Ketiga, kelompok-kelompok ini kuat dan bisa bertahan karena memiliki hubungan dengan dunia internasional, dan menerima hibah dana yang luar biasa besar dari luar negeri. Mereka mengikuti arus konflik politik dan ideologi khususnya dinamika yang terjadi di Timur Tengah. Sebab ketiga ini menjadi bagian saya untuk menerangkannya saat ini.

Ada beberapa peristiwa di Timur Tengah yang membawa dampak pada politik dunia Islam. Sehingga konflik dan suasana panas di sana terbawa kemana-mana. Teori sederhana pihak yang sedang berkonflik akan mengajak pihak-pihak lain untuk menjadikan teman dan sekutu.

Peristiwa besar tersebut bisa dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, kebangkitan nasionalisme Arab yang ‘sekuler’ dengan munculnya negara-negara seperti Mesir, Turki, Suriah, Irak, Tunisia, Maroko dll. Pada paroh pertama abad ke-20 negara-negara ini berjaya karena mereka berhasil membebaskan negeri mereka dari penjajahan, dan menginspirasi pada negara-negara Dunia Ketiga lainnya untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan. Termasuk Indonesia, melalui Soekarno yang membangkitkan nasionalisme Indonesia, ia sangat mengagumi Mustafa Kemal Attaturk, pendiri Turki modern, dan sahabat karib Gamal Abd Nasser, Presiden kharismatik Mesir.

Kedua, bangkitnya Dinasti-dinasti di kawasan Teluk yang berhasil mendirikan negara sendiri, seperti Saudi, Emirat, Qatar, Kuwait, Oman, Bahrain, dll. Negara-negara ini baru berjaya dan berpengaruh pada tahun 70-an dengan munculnya negara Petro-Dolar. Negara-negara mengalami perubahan sangat besar, dari wilayah yang penuh dengan padang-pasir, kering-kerontang menjadi negeri yang kaya raya karena minyak dan memiliki pengaruh yang penting di dunia.

Ketiga, bangkitnya Revolusi Islam Syiah di Iran pada tahun 1979. Keberhasilan Khomeini menumbangkan rejim Shah Pahlevi melalui revolusi damai membawa dampak terhadap peta politik di Timur Tengah. Munculnya kekuatan Syiah Iran melahirkan ketegangan dengan negara-negara Teluk yang menjadi jirannya, khususnya Saudi Arabia dan Bahrain yang beraliran Sunni, serta dengan negara-negara Arab nasionalis sekuler seperti Mesir dan Irak.

Ketegangan inilah yang terbawa jauh hingga ke negeri Nusantara ini. Maka, sejak tahun 70-an hingga 80-an kita menyaksikan munculnya kelompok-kelompok Islam gaya baru di Indonesia, mereka itu tidak memiliki keterkaitan dengan sejarah ormas-ormas Islam yang lama, namun lebih karena dampak ketegangan politik di Timur Tengah.

Dimulai dengan kebangkitan Kerajaan Petro-Dolar Saudi Arabia tahun 70-an yang perlu memperkuat pengaruhnya dengan menyebarkan ideologi Wahabi. Strategi ini untuk membendung ancaman lawan politik Saudi: Iran yang Syiah dan negara-negara Arab nasionalis yang ‘sekuler’. Sejak saat itu, Saudi menggelontorkan banyak dana yang disertai penyebaran ideologi Wahabi ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, ideologi Saudi dan Wahabi diwakili oleh DDII (Dewan Dakwah Islam Indonesia) yang didirikan oleh mantan tokoh Masyumi Muhammad Natsir. Masyumi dibubarkan oleh rejim Soekarno, dan di rejim Soeharto pun tetap dilarang untuk dihidupkan. Akhirnya tokoh-tokoh Masyumi melakukan perlawanan melalui jalur kultural: dakwah sembari mengabdi pada kepentingan Wahabi Saudi Arabia.

Ketika Saudi Arabia berambisi mendirikan Rabithah Alam Islami, DDII menjadi pewakilan resminya di Indonesia. DDII menerima banyak bantuan dana untuk pembangunan pesantren, sekolah, masjid-masjid, dan pengiriman dai-dai. Tentu saja dana itu tidak hanya sekadar hibah biasa, ada kepentingan ideologi di baliknya. Maka selain menyebarkan dan membela ideologi Wahabi, gerakan ini juga memiliki misi: melawan Kristenisasi, pengaruh Syiah di Indonesia, aliran sesat, Ahmadiyah dan aliran-aliran kebatinan lainnya yang menjadi misi khusus Rabithah Alam Islami.

Ketika Revolusi Islam Syiah muncul tahun 1979 pengaruhnya menggema ke seluruh dunia Islam, termasuk di Indonesia, pada tahun 80-an, mulai muncul pengafiran dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok Syiah melalui forum-forum yang disponsori oleh DDI di Jakarta, penerbitan buku-buku yang menyerang Syiah dll.

Ajaran atau tradisi Syiah yang telah mengakar kuat di negeri ini—Gus Dur menyebut NU sebagai “Syiah kultural” karena jamaah NU memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap Ahl Bayt—diserang oleh jaringan internasional Wahabi yang memiliki cabang resmi di Indonesia (DDII).

Namun di sini lain, dari dalam tubuh Syiah juga muncul tren baru “Syiah Politik” yang berasal dari keberhasilan Revolusi Islam Syiah di Iran 1979 yang agenda dan misinya memiliki perbedaan dengan agenda “Syiah Kultural” yang membawa Islam ke Nusantara.

Selain menyerang Syiah, kelompok DDII ini melalui media-media mereka seperti Media Dakwah, Sabili, dll menggembar-gemborkan Kristenisasi di mana-mana, selain juga menyerang Ahmadiyah, aliran kepercayaan (kebatinan) di Indonesia hingga saat ini (terakhir tahun lalu kelompok Sapta Dharma diserang FPI di Yogyakarta).

Selain aliran Wahabi yang pro Saudi, muncul aliran Salafiyah yang anti Dinasti Saudi—dikenal sebagai kelompok “salafi jihadi”—namun mendapat dana dari orang-orang kaya di Saudi, dan berkembang di Yaman. Aliran ini memiliki jaringan di Indonesia melalui Laskar Jihad dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).

Maka, kelompok-kelompok Islam gaya baru di Indonesia yang berkarakter dan berafiliasi pada “Salafi-Saudi” atau “Salafi Jihadi”, serta “Syiah Politik” merupakan dampak dari eforia kemenangan dan kebangkitan ideologi politik di Timur Tengah, dan karena di negeri asalnya mereka bersitegang, maka ketegangan itu juga diimpor ke Indonesia.

***

Selain eforia kemenangan dan kehendak kekuasaan yang melahirkan kelompok-kelompok Islam gaya baru di Indonesia, ada pula yang lahir akibat frustasi, depresi, dan kekalahan politik di Timur Tengah. Mulai dari gerakan Ikhwanul Muslimin (IM), Jamaah Islamiyah (JI), Tandzmul Jihad, Jamaah Takfir wal Hijrah yang lahir dan pernah beraksi di Mesir, hingga gerakan Hizb Tahrir yang akhirnya sampai ke Indonesia menjadi Hizb Tahrir Indonesia (HTI).

Di era tahun 20-an Dinasti Otsmaniyah di Turki runtuh, dan yang diganti dengan sistem negara sekuler oleh Mustafa Kemal Attaturk. Runtuhnya Dinasti ini membawa trauma dan diratapi oleh seorang hakim agama yang menjadi pegawai resmi Dinasti Otsmaniyah di Palestina, bernama Taqiyuddin Al-Nabhani. Bagi keyakinan Al-Nabhani Dinasti Otsmaniyah adalah Khilafah Islam, dan keruntuhannya merupakan keruntuhan sistem politik Islam. Untuk itulah, ia bermimpin Khilafah Islam itu kembali tegak. Dan ia pun membangun sebuah gerakan politik internasional yang bertujuan mendirikan kembali kekhalifahan Islam diberi nama Hizb Tahrir. Hizb Tahrir ini mengharamkan demokrasi, nasionalisme, Pemilu, batas-batas teritorial negara, dll yang bertentangan dengan hukum Islam. Meskipun negara-negara berpenduduk mayoritas muslim di dunia mempraktikkan konsep “negara-bangsa” yang dituding konsep kufur oleh Hizb Tahrir .

Karena di negerinya sendiri tidak bisa berkembang, sementara di negara-negara Arab dikejar-kejar oleh rejim penguasa, kelompok ini “lari” dari medan perang, dan membangun organisasinya di sebuah negara sekuler—yang seluruh prinsip, dasar, undang-undangnya diharamkan—yakni Inggris. Hizb Tahrir hidup dan kuat di negeri yang pernah menjanjikan wilayah untuk Zionisme dan memberikan suaka politik bagi tokoh-tokoh Ahmadiyah dari Pakistan. Hizb Tahrir baru tiba di Indonesia tahun 80-an.

Di Mesir, sebuah ormas Islam terbesar bernama Ikhwanul Muslimin (IM) ditindas oleh rejim penguasa. Seperti ormas-ormas Islam yang lain setelah mendapatkan pengikut dan popularitas maka, IM menjadi organisasi politik. Dan dimulailah benturan dengan penguasa. Pendiri IM Hasan al-Banna mati terbunuh. Balas dendam dimulai. Tokoh-tokoh pemerintah, dari tingkat perdana menteri, anggota kabinet, hingga lawan politik, dibunuh oleh aktivis kelompok ini. Kemelut terjadi pada tahun 40-an. Akhirnya aktivitas politik kelompok ini dilarang oleh rejim penguasa. Meskipun telah dilarang, namun kelompok ini telah memiliki basis yang kuat di masyarakat.

Benturan keras dengan Pemerintah Mesir membawa dampak perpecahan pada kelompok ini: ada yang ingin “berdamai” dengan penguasa, seperti Hasan Hudhaibi namun ada faksi yang terus memilih konfrontasi dengan penguasa melalui tokohnya Sayyid Quthb yang mengarang buku Ma’âlim Fi al-Tharîq (Rambu-rambu Jalan) yang isinya mengafirkan penerapan hukum dan sistem modern serta menyebutkan sebagai jahiliyah abad 20.

Quthb yang baru bergabung dengan IM tahun 50-an membawa pengaruh luar biasa terhadap ideologi IM. Sejak saat itu, proses radikalisasi IM yang sebelumnya melalui Hasan Al-Banna agak ‘moderat’, namun karena pengalaman pribadi Sayyid Quthb yang buruk: dipenjara, disiksa, hingga dihukum gantung, maka ide-ide yang lahir dari Quthb sangat ekstrim.

Ide-ide Qutb sangat berpengaruh pada faksi konfrontatif yang lahir dari perpecahan IM menjadi kelompok-kelompok seperti Tandzimul Jihad, Jamaah Takfir wal Hijrah, dan Jamaah Islamiyah. Lebih jauh lagi, kelompok-kelompok ini juga melakukan perlawanan dengan bersenjata, terlibat pembunuhan dan percobaan kudeta berdarah. Mulai dari pembunuhan terhadap Menteri Wakaf Mesir Muhammad Husein Al-Dzahabi—karena dianggap loyal pada pemerintahan yang kafir—hingga puncaknya pada pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat tahun 80-an.

Sejak saat itu, anggota-anggota kelompok ini banyak yang dieksekusi, atau dijebloskan ke penjara, dan yang selamat dari kejaran pemerintah Mesir, mereka melarikan diri ke Afghanistan yang pada waktu itu sedang terlibat perang melawan Uni Soviet. Di negeri ini, orang-orang yang disebut sebagai “Arab-Afghan” tokohnya seperti Ayman Dlawahiri (mantan anggota Tandzimul Jihad Mesir) dan Osama Bin Laden, bertemu dengan generasi “Melayu-Afghan” dan “Indo-Afghan” generasi pertama kelompok Jamaah Islamiyah di Malaysia dan Indonesia yang juga pergi ke Afghanistan untuk melawan Uni Soviet seperti Azhari, Noordin M Top, Hambali, Imam Samudra, Amrozi, dll

***

Pengalaman IM di Mesir yang pecah menjadi dua faksi: yang “pragmatis” dan “konfrontatif” terulang di Indonesia. Melalui kelompok yang didirikan oleh Kartosuwiryo DI/TII yang gagal melakukan konfrontasi bersenjata. Kegagalan ini membelah tubuh DI/TII, ada faksi yang mulai “pragmatis” memilih perlawanan tak langsung, dengan membangun gerakan-gerakan dakwah di kampus-kampus, yang dikenal sebagai kelompok-kelompok Usroh dan lembaga dakwah kampus (LDK). Pengakaderannya mengambil model IM di Mesir, dan memopulerkan buku-buku Hasan al-Banna dan Yusuf al-Qaradlawi (tokoh IM yang ‘pragmatis’).

Karena tokoh-tokoh IM Mesir mendapat simpati dan bantuan penuh dari Dinasti Saudi (mereka dirangkul karena menjadi musuh rejim nasionalis Arab yang sekuler: musuh utama Dinasti Saudi juga), maka, gerakan-gerakan dakwah kampus di Indonesia pun mendapat dukungan dana dari DDII. Pada Reformasi 1998 kelompok ini mendaklariskan satu partai: Partai Keadilan dan sekarang menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara faksi lain yang memilih jalur “konfrontasi radikal” dari DI/TII, mengambil pola pengkaderan Jamaah Islamiyah Mesir dengan memopulerkan buku-buku Sayyid Qutb dan Abdus Salam Faraj al-Farîdah al-Ghâ’ibah (Kewajiban yang Hilang) buku yang mematok perang sebagai jihad. Faksi ini pun bermetaformosis menjadi Jamaah Islamiyah di Indonesia yang didirkan oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir (menurut pengakuan Nasir Abbas), hingga berdirinya MMI. Terakhir, Abu Bakar Ba’asyir ditendang dari MMI (dituding mirip syiah, ahmadiyah dan komunis) dan mendirikan kelompok Asharut Tawhid.

***

Kelompok-kelompok Islam gaya baru inilah yang saat ini menyita banyak perhatian kita. Tentu saja saya tidak ingin mengeneralisir kekhasan dan perbedaan yang ada dalam tiap-tiap aliran dan kelompok Islam itu.

Saya tidak ingin terjebak menyebut mereka dengan pelbagai istilah misalnya istilah fundamentalisme Islam, radikalisme Islam, Islamisme, Islam Politik, Islam Puritan, Islam Salafi dll hingga Teorisme atas nama Islam. Di samping istilah-istilah tadi mengandung sejumlah kontradiksi, satu istilah tidak bisa menyebutkan secara tepat ideologi dan gerakan mereka karena kompleksitas kelompok-kelompok tersebut.

Namun saya ingin menarik garis-garis persamaan yang bisa kita jumpai dalam kelompok-kelompok tersebut. Pertama, kelompok Islam gaya baru itu lahir dari ketegangan, perebutan kekuasaan, hingga konflik yang ada di Timur Tengah. Kita akan menjumpai geneologi, akar-akar, dan sebab-musabab munculnya kelompok-kelompok itu di beberapa kelompok di Timur Tengah. Selain itu, represi yang pernah ada di Indonesia sejak rejim Orde Lama hingga Orde Baru ikut menjadi pemicu lahirnya kelompok-kelompok itu sebagai bentuk perlawanan bawah tanah. Dan baru di era Reformasi ini mereka bisa bebas dan leluasa muncul.

Kedua, kelompok-kelompok itu memiliki ciri khas: tertutup, merasa benar sendiri, gemar mengafirkan, tidak mengakui keanekaraman, dan menuntut penyeragaman. Dan yang lebih gawat lagi mereka menganjurkan hingga melakukan tindakan kekerasan. Fanatisme dan mudah mengafirkan menurut Syekh Najih Ibrahim seorang tokoh JI di Mesir yang telah “bertaubat” disebut sebagai “terorisme pemikiran” yang lebih berbahaya dari “terorisme fisik” (innal irhâb al-fikrî asyaddu takhwîfan wa tahdîdan minal irhâb al-hissî).

Ketiga, karena kelompok-kelompok ini baru hadir di Indonesia, maka sekali lagi: mereka mengalami keterputusan sejarah dari ormas-ormas Islam yang pernah melahirkan Republik ini. Akhirnya kelompok-kelompok ini melakukan konfrontasi baik secara “ekstrim”: melakukan tindakan terorisme dan kekacauan, upaya kudeta berdarah, mengharamkan demokrasi dan ideologi bangsa, atau yang bersikap lebih “akomodatif”: menerima prosedur demokrasi seperti Pemilu, namun kalau mereka menang: akan mengubah dasar dan bentuk negeri ini.

Ujung-ujung dari kelompok ini adalah perebutan kekuasaan, karena itulah mereka tidak pernah peduli terhadap khidmah pada masyarakat, berbeda dari ormas-ormas Islam lama yang membangun pusat-pusat pendidikan (pesantren, sekolah, universitas) layanan-layanan sosial dan ekonomi.

Mohamad Guntur Romli

Jakarta-Samarinda 21 Februari 2009

Makalah ini disampaikan dalam Diskusi Publik PMII Cabang Samarinda, dalam rangkaian pembukaan PKD (Pelatihan Kader Dasar) PMII Kota Samarinda 2009, Minggu 22 Februari 2009, di Aula Kantor Gubernur Kalimantan Timur bersama Rudy Hartono (Hizb Tahrir Kalimantan Timur), Ahmad Taufik (Yayasan Az-Zahra Balikpapan) dan Asman Aziz (Budayawan di Samarinda)

Catatan Pustaka:

Untuk mengetahui akar-akar dan hubungan kelompok-kelompook Islam radikal di Indonesia: DDII, HTI, MMI, FPI, Laskar Jihad dengan gerakan internasional Wahabi-Saudi Arabia silakan anda baca buku “Geneologi Islam Radikal di Indonesia: Gerakan, Pemikiran, dan Prospek Demokrasi”, Penulis: M Zaki Mubarak, Pengantar: M Syafii Anwar, Penerbit: LP3ES, Jakarta, April 2008, Tebal: xxxvii + 384 halaman—buku ini tidak terlalu mendalam namun sangat membantu kita memetakan kelompok-kelompok Islam radikal di Indonesia.

Buku kedua yang patut dibaca dan menjadi rujukan saya adalah: “Laskar Jihad: Islam, Militansi, Dan Pencarian Identitas Pasca-Orde Baru” karya Noorhaidi Hasan, diterbitkan oleh LP3S yang menulis jaringan kelompok Salafi Internasional (yang pro Saudi atau yang Jihadi) dengan kelompok Salafi di Indonesia, studi khusus: Laskar Jihad.

Dua buku ini, tersedia di toko-toko buku.

Minggu, 03 Mei 2009

Princess Diana Death

Princess Diana Death
Kematian Putri Diana
Mawlana Syaikh Nazhim Adil al-Haqqani an Naqshbandi


KATA PENGANTAR
Zero Quencel

Putri Diana mempunyai pengaruh yang besar terhadap dunia semasa hidupnya, dan setelah kematiannya pun pengaruhnya tetap berlanjut. Dia menghabiskan saat-saat akhir hidupnya dengan Dodi, seorang Muslim, yang menurut teman-teman terdekatnya telah menundukkan hatinya dan membuatnya tertarik dengan Islam.

Inilah sebuah alasan mengapa menjadi sangat menarik untuk mencoba mengerti apa arti kematiannya dari sudut pandang Sufistik. Dia menjadi idola jutaan orang, tetapi sebagian besar dari mereka merasa sangat berat menghadapi kematiaannya. Mereka tidak terhubung dengan agama mana pun yang sebetulnya mampu memberikan panduan untuk situasi seperti ini.

Pada tahun 1979, seorang teman saya yang sangat dekat meninggal. Saya merasa hidup saya berakhir dengan kematiannya. Selama berhari-hari Saya duduk di tepi sungai Nil, tak mampu berhenti menangis. Suatu pagi beberapa wanita datang dan berkata bahwa di dalam Islam ketika seseorang meninggal, orang-orang merasa gembira dan bersyukur. Mereka tahu bahwa orang ini telah selesai menjalani ujiannya di dunia ini dan kembali kepada Allah. Ini menjadi kesan pertama saya tentang Muslim, bahwa mereka sesungguhnya tidak waras. Bayangkan, merasa gembira ketika seseorang yang kita cintai meninggal!

Setelah kembali ke Eropa, Saya mulai memahami apa maksudnya, dan mulai merasa iri akan kekuatan mereka karena Saya menyadari, bahwa jika kita tidak takut akan kematian, maka kita tak akan takut terhadap apa pun di dunia ini. Ini adalah kebalikan dari segala yang Saya yakini selama ini. Pada masa itu minat utama saya adalah pada lingkungan hidup. Saya bekerja dengan Green Party dan Greenpeace yang misinya adalah untuk menghindari kematian pada semua level, baik itu manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, air atau udara. Tampaknya mustahil untuk melihat ada kebaikan dalam kematian, karena kita tidak mempunyai kaitan dengan dunia yang lain dan tidak ada pemahaman tentang konsep spiritualitas.

Sekarang Saya menghadapi kematian secara sangat personal, dan saya menyadari bahwa pasti ada sesuatu setelah kematian. Orang yang saya cintai yang telah meninggal, tetap ada dalam hati saya. Cinta tidak mati. Malah sebaliknya, seakan-akan kematian telah membuat cinta ini absolut dan lebih kuat dari sebelumnya.

Memakan waktu 4 tahun bagi saya untuk mengambil langkah dan menjadi Muslim. Saya sebelumnya tidak pernah mendengar tentang Muslim Swedia. Tetapi yang paling berat dan rasanya mustahil adalah membayangkan harus memberhentikan kebiasaan minum minuman keras dan merokok dan malah harus mulai melakukan shalat 5 kali sehari. Banyaknya disiplin yang tampak di depan mata seakan-akan tidak ada habis-habisnya. Tidak ada yang memberitahukan bahwa Quran diturunkan selama 23 tahun, bahwa Muhammad saw diajarkan berbagai hal oleh Malaikat Jibril as secara bertahap. Para Sahabat Rasulullah saw pun baru mendapat larangan keras menghentikan minum alkohol 13 tahun setelah Quran pertama diturunkan.

Kematian di masa muda dari siapa pun, terutama dari seseorang yang dekat di hati kita, akan terasa di bagian yang terdalam, pada akar terdalam dari keberadaan kita, dan sering membuat kita bertanya “Mengapa?”

Kecuali kita telah mencapai tingkat kesucian, yang berarti kita mengikuti Kehendak Tuhan dalam segala hal, hidup kita akan dipenuhi oleh banyak kecelakaan. Kapan pun kita melanggar perintah-Nya, kita akan kehilangan Perlindungan-Nya dan jalan hidup kita akan sangat salah.

Selama hidupnya Putri Diana menjadi acuan tidak hanya untuk gaya dan busana, tetapi lebih penting lagi untuk kelembutan dan kerja sosialnya. Jika kita meletakkan perilakunya dalam konteks agama, maka sesungguhnya akan mampu mengajak orang menjadi sadar akan akibat dari perilaku mereka.

Kehebohan akibat kematian Diana menggambarkan dengan sangat jelas bahwa kebanyakan orang tidak tahu apa sesungguhnya arti kematian. Kita hidup dalam suatu masyarakat yang merasa telah mencapai puncak peradaban. Tetapi mereka tak mampu memahami arti hidup dan pada akhirnya peranan kematian di dalamnya. Ini adalah dunia di mana Sang Pencipta secara teratur mengirimkan Nabi-Nabi-Nya untuk secara akurat menjelaskan berbagai pertanyaan mendasar tentang eksisitensi kita. Tetapi dunia sekarang, larut dalam tujuan-tujuan dan kebutuhan yang sifatnya materialistis, dan beranjak semakin jauh dari keinginan untuk mengerti mau pun mendengarkan.

Sesuai penciptaan kita, kita haus akan rasa menyatu”. Kita cenderung untuk mencari orang-orang yang akan mengisi tempat yang dulunya diisi oleh para raja atau Nabi, orang-orang yang misinya adalah menyatukan kita dan membimbing kita ke Sang Pencipta. Orang-orang tersebut ada bukan untuk kesenangan ego mereka, atau agar mereka dikagumi, tetapi untuk malayani Tuhannya dengan membawa orang-orang kembali kepada-Nya. Di masa sekarang di mana pemahaman ini dengan sangat cerdik berusaha diingkari, orang-orang mencari idola-idola lain sebagai pemersatu.

Orang-orang meratap untuk Elvis Presley, untuk Spice Girls dan siapa pun yang dipilih media massa agar kita menghamburkan uang untuknya. Fungsi asli idola, untuk membuat kita ingat kepada Tuhan dan membawa kita kembali kepada-Nya, telah lama dilupakan. Fungsi itu sekarang dengan jelas telah digantikan oleh lawannya, oleh idola-idola yang sering mengajar kita untuk sekuat mungkin melawan Perintah-Perintah Suci yang dibuat oleh Sang Pencipta untuk kita dalam menjalani hidup ini.

Penyebab kematian Putri Diana menyingkap banyak kelemahan-kelemahan masyarakat kita. Seperti yang dikatakan oleh Ratu Elizabeth dalam pidatonya yang menggugah, “Banyak pelajaran yang bisa dipetik…“. Salah satunya adalah bahwa kita sekali lagi harus membuat batas antara hal-hal yang bersifat pribadi dan publik. Dalam agama Islam batas ini sangat jelas, sehingga para wanita memakai pakaian yang tertutup di muka umum, agar tidak menjadi korban paparazzi.

Tujuan dari buku ini bukanlah untuk menghakimi Putri Diana dengan cara apa pun karena hanya Allah yang tahu. Beberapa tahun yang lalu Syaikh Nazhim diundang oleh sebuah keluarga yang baru saja kehilangan putranya yang berusia 20 tahun karena kecelakaan mobil. Hari itu adalah peringatan 40 hari kematian putra mereka, dan Syaikh Nazhim diminta untuk melakukan doa khusus pada hari itu. Selama doa berlangsung, sang ibu terus menangis. Setelah acara selesai Syaikh Nazhim berkata kepada wanita tersebut, “Setiap malam setelah matahari terbenam ruh anakmu berdiri di depan pintu menunggu untuk masuk. Tetapi ketika dia melihat engkau menangis dia berbalik karena itu membuatnya sedih.“

Tidak ada yang lebih membuat sedih orang-orang yang telah meninggal ketika melihat orang-orang yang mereka cintai menangis karena itu berarti mereka belum bisa menerima Ketentuan Tuhan. Orang-orang yang telah meninggal tahu bahwa hal terpenting adalah Kehendak Tuhan. Orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mengetahui, yang ingin memahami arti dari tantangan besar yang disebut hidup dan mati, Sang Pencipta tak akan meninggalkan mereka. Dia masih mempunyai orang-orang-Nya untuk memberitahu kita, mereka adalah para Awliya, orang-orang yang suci. Syaikh Nazhim adalah salah satu dari mereka.


SIAPAKAH SYAIKH NAZHIM ?

“Matahari akan terbit di Barat!“ seru Rasulullah Muhammad saw. Maka Syaikh Nazhim dikirim ke Eropa untuk mempersiapkan orang-orang untuk masa pencerahan yang baru. Semua isme akan berakhir. Orang mulai menyadari bahwa berbagai sistem yang dihasilkan oleh pemikiran mereka tidak membawa kepada kebahagiaan dan kedamaian yang mereka cari. Barat sedang mendambakan suatu perlambang spiritual, sebagai penghubung ke suatu realitas di luar materialisme yang tidak pernah memberikan kepuasan.

Mawlana Syaikh Nazhim al-Haqqani merupakan penghubung itu. Pengetahuan yang dibaginya dengan kita bukanlah miliknya pribadi. Beliau meneruskannya dari sebuah mata rantai orang-orang suci. Beliau adalah Syaikh ke-40 dari Mata Rantai Emas Thariqat Naqsybandi, yang berawal dari Rasulullah Muhammad saw sebagai orang pertama yang menerima Pengetahuan Ilahiah dalam mata rantai ini.

Syaikh Nazhim telah berkunjung secara rutin ke London selama Bulan Suci Ramadhan sejak 1974. Beliau diperintahkan untuk melakukan hal ini oleh Syaikhnya, Syaikh `Abdullah ad-Daghistani, beberapa saat sebelum meninggal. Beliau diberitahu bahwa Hari-Hari Akhir telah mendekat dan kebenaran akan sekali lagi menjadi nyata, kali ini datang dari Barat.

Keberhasilan luar biasa dari Syaikh Nazhim untuk membawa Islam kembali ke dalam hati orang-orang Barat, di tengah maraknya cercaan Pemerintah Barat terhadap agama ini, menjadi bukti nyata dari kesuciannya, yang terus dirasakan oleh para pengikutnya. Kita telah diberitahu bahwa ada 124.000 Awliya yang hidup sepanjang zaman. Di masa sekarang, sebagian besar dari mereka tersembunyi. Syaikh Nazhim pun mempunyai impian untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan ber-khalwat.

Beliau dilahirkan pada tanggal 21 April 1922 di Larnaca, Siprus. Walaupun dikenal sebagai anak yang saleh, dedikasi penuhnya terhadap kehidupan spiritual baru tampak di usia sekitar 20-an. Beliau sedang mempelajari ilmu kimia di Istanbul, ketika saudara laki-lakinya yang mengidap TBC, meninggal dalam pangkuannya. Peristiwa tersebut mengubah hidupnya. Beliau menyadari keterbatasan pengobatan modern, ilmu pengetahuan dan secara umum kehidupan dunia ini, dan memulai pencarian spiritualnya.

Langkah pertamanya adalah melakukan suluk selama 1 tahun penuh di Aleppo, yang dilakukan di sebuah loteng rumah, shalat dan makan hanya 7 buah zaitun setiap hari. Setelah 1 tahun, Syaikh di sana memberitahu bahwa beliau telah mencapai tingkat yang sedemikian rupa, sehingga hanya ada satu Syaikh yang sekarang mampu menolongnya, yaitu Syaikh `Abdullah ad-Daghistani di Damaskus. Syaikh Nazhim segera berangkat untuk menemui Syaikh tersebut dan hanya memiliki satu keinginan, untuk mohon izin pada Syaikh `Abdullah agar diperkenankan menghabiskan sisa hidupnya melakukan suluk di makam Rasulullah di Madinah. Ternyata, beliau malah ditugaskan untuk terus-menerus dikelilingi orang, untuk melatih mereka dan menjadi contoh bagi mereka, mula-mula di Siprus, kemudian di London. “Ini adalah akhir zaman“, beliau diberitahu, “dan terutama orang-orang di Barat membutuhkan inspirasi suci untuk menerangi hati mereka dan membawa mereka keluar dari lorong kegelapan.”

SIAPAKAH PARA AWLIYA?

Untuk sebagian besar orang di barat, Awliya (Orang-orang Suci) adalah sesuatu dari masa lalu, orang yang dibuat patungnya atau ada dalam lukisan. Anggapan bahwa Awliya masih ada saat ini dalam dunia yang mempunyai pemahaman positivisme dan sekuler, adalah ketinggalan zaman. Sungguh pun demikian ada 124.000 Awliya yang hidup sepanjang zaman. Jadi apa ciri-cirinya?

Kata ‘holy‘ (suci) berasal dari whole (lengkap/sempurna). Itu menandakan bahwa seseorang telah mencapai kesempurnaan, sempurna dalam arti bahwa dia menjalankan Kehendak Sang Pencipta dalam segala hal. Allah secara teratur mengirimkan resep-resep akurat tentang bagaimana kita bisa mencapai “kesucian”, yaitu dengan mengikuti Aturan Suci-Nya. Bagaimana pun, kita diciptakan dalam Pandangan-Nya, untuk menjadi wakil-Nya, khalifah-Nya, di bumi.

Berita gembiranya adalah bahwa Sang Pencipta tidak meletakkan kita di bumi untuk ditinggal sendirian. Kita diberi aturan dan petunjuk untuk bagaimana hidup secara damai, yaitu dengan mengikuti Hukum-Hukum-Nya dan dengan demikian memenuhi maksud dari alasan kita berada di bumi, untuk kembali kepada-Nya.

Pada zaman ini kita meyakini konsepsi yang salah tentang arti kebebasan. Sudah pasti kita mempunyai “kebebasan” untuk memilih antara yang baik dan buruk, ini yang membedakan kita dan membuat adanya tanggung jawab. Kita bisa memilih kehidupan yang jahat dengan sepenuhnya mengabaikan Petunjuk Suci yang telah diberikan Sang Pencipta kepada kita. Tetapi di sisi lain, kita harus menyadari bahwa untuk setiap ketidakpatuhan ada harga yang harus dibayar, bisa sekarang atau kelak di akhirat. Dan harga yang harus dibayar akan meningkat, semakin lama kita menunggu, semakin mahal biayanya. Oleh sebab itu, setiap orang yang memiliki kesadaran, harus berusaha untuk melakukan kebajikan. Adalah tugas setiap Awliya seperti Syaikh Nazhim, untuk benar-benar mengajar kita agar menjadi baik.

Orang-orang yang mengikuti seorang Awliya seperti Syaikh Nazhim, mempunyai kesempatan untuk menyaksikan bagaimana ditegakkannya Aturan-Aturan Suci ini dan bagaimana dilaksanakannya dalam setiap gerakan. Pada waktu yang sama, Energi Suci yang mengalir dari seorang Awliya, menyentuh setiap orang yang berhubungan dengannya langsung di hatinya. Jika cinta telah tumbuh, seorang pengikut tidak dapat tidak, tetapi bagaikan magnet dia akan mengikuti Syaikhnya yang akan membimbing mereka keluar dari kungkungan nafsu-nafsu egonya dan kembali ke asal, yaitu Sang Pencipta. Inilah tugas mereka.

Syaikh Nazhim pernah ditanya bagaimana para Awliya sering secara fisik berada pada beberapa tempat pada waktu yang sama. Beliau menjelaskan hal tersebut sebagai prosedur di mana, sekali seseorang mampu mengendalikan setiap bagian dari tubuhnya di bawah perintahnya, maka orang tersebut dapat membungkus tubuh fisiknya dengan tubuh spiritualnya. Artinya, tubuh spiritualnya tidak lagi terpenjara dalam tubuh fisiknya, malah sebaliknya tubuh spiritual yang membungkus tubuh fisiknya. Saat itu hukum alam seperti ruang dan waktu tidak lagi berlaku. Itulah saat di mana seseorang dapat terbang ke Surga tanpa sayap, melainkan hanya mengandalkan kekuatan kehendaknya.

Syarat untuk memperoleh kekuatan tersebut adalah, orang tersebut harus benar-benar mampu mengontrol: bahwa kekuatan kehendak yang mengontrol dan bukan nafsu. Seseorang yang telah mencapai tingkat tersebut adalah seorang yang suci dan tidak akan bertindak atas kemauan sendiri, tetapi karena Kehendak-Nya, Kehendak-Nyalah Yang Berlaku.

London, Oktober 1997
Zero Quencel

SEMOGA PUTRI DIANA DIBERSIHKAN
OLEH KECELAKAAN ITU

Hidup setiap orang, entah apakah dia putri atau pangeran, raja atau ratu, sultan atau sultana, pasti akan berakhir dengan kematian. Begitu banyak alasan untuk mati. Allah Yang Maha Kuasa memberi setiap orang cara yang berbeda untuk melewati hidup ini. Semoga Dia dengan Samudra-Samudra Rahmat-Nya memberikan mereka keyakinan. Fatiha!

Kita tidak pernah suka, kita tidak pernah setuju dan kita tidak pernah senang ketika seseorang yang tidak beriman meninggal dunia. Kita memohon kepada Allah agar kasih sayang-Nya akan sampai kepada setiap orang dan tidak membiarkan mereka berada dalam genggaman setan. Inilah sebabnya Saya berdoa untuk ummat Muhammad saw, karena saat ini setiap orang adalah ummatnya. Hanya saja kadang-kadang dibutuhkan waktu yang sangat lama bagi mereka untuk berkata, “Ya!” kepada Rasulullah saw. Kita memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan kerendahan hati untuk memberikan inspirasi kepada mereka agar melakukan itu sebelum mereka meninggalkan hidup ini.

Setiap orang harus tahu bahwa bila kalian berlari terlalu cepat, Setan akan membuat kalian jatuh dan mencapai satu tingkatan yang kalian tidak suka. Bila seseorang menikmati hasrat-hasrat fisiknya secara berlebihan, pada akhirnya sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi pada mereka. Tindakan pencegahan terbesar bagi manusia bukanlah untuk mengejar dan memenuhi keinginan fisiknya karena hal itu tidak akan membawa mereka pada kesenangan melainkan pada kesedihan.

Putri Diana mengikuti begitu banyak orang jahat. Dia meninggalkan suaminya karena dia mendengarkan nasihat Setan dan melarikan diri. Dia melakukan hal yang tidak baik untuk dirinya, dan juga bagi Keluarga Kerajaan. Allah Yang Maha Kuasa telah menganugerahkan kehormatan yang tinggi untuknya dalam kehidupan ini tetapi dia mencampakkan kehormatan itu. Ini adalah hukuman baginya dan kita berharap beliau akan dibersihkan melalui kecelakaan itu. Fatiha!

KISAH PUTRI DIANA

Putri Diana telah dianugerahi derajat tertinggi yang bisa diraih di dunia ini. Dia mencampakkannya dan turun ke derajat terendah. Itu adalah sebuah kesalahan besar. Suaminya tidak pernah menolaknya. Sudah menjadi keputusannya untuk pergi. Ketika dia meninggalkan suaminya, dia berada di jalanan dan kehilangan semua harga dirinya.

Walaupun rumah tangganya tidak berjalan sangat baik, seharusnya dia tetap tinggal mengingat kedua putra yang mereka miliki bersama. Seharusnya dia mengetahui bahwa Setan sedang menantinya di pintu saat dia pergi. Mereka mendapatkannya dan mempengaruhinya untuk mengambil banyak jalan yang salah.

Dia tidak mendengar nasihat yang diberikan kepadanya. Sang Ratu yang memiliki posisi yang sangat terhormat ini sejak lama, pasti telah memberinya nasihat. Bahkan mungkin dia memohon kepada Diana untuk tinggal, bukannya pergi, bukan untuk mendengarkan Setan tapi untuk mencoba tetap bersama suaminya. “Orang-orang yang tidak tahan kepadamu adalah mereka yang telah memaksamu untuk berpisah!”, mungkin seperti itulah ucapannya. Orang-orang yang sekarang memperlihatkan duka mereka, adalah orang-orang yang sama yang membuatnya berada dalam situasi itu. Orang-orang tercela yang menulis tentang Diana di media massa adalah orang-orang yang sekarang juga menangisinya. Mula-mula mereka menjatuhkannya, kemudian mereka menangis karena dia. Cinta macam apa itu yang seharusnya diberikan untuk sang Putri? Tidak ada!

Mereka hanya tertarik untuk membuat Keluarga Kerajaan terlihat seburuk mungkin. Mereka ingin menjatuhkan nilai-nilai konservatif dan menghancurkan semua nilai-nilai tradisional. Mereka ingin menyingkirkan Kerajaan. Seperti halnya Ata Turk di Turki yang dalam suatu malam memerintahkan untuk menghapuskan semua gelar kebangsawanan seperti Sultan atau Pasha yang disebutkan bersama nama mereka. Semua ini dibuang. Mereka ingin menjatuhkan orang-orang itu ke posisi terendah, semua yang terhormat disingkirkan. Tujuan orang-orang ini adalah untuk membuat kaki dan kepala berada dalam posisi yang sama. Semua ini terjadi karena si kaki iri dan penuh dendam.

Inilah sejarah Turki dan begitu juga halnya dengan orang-orang yang mencoba menghancurkan kerajaan di sini. Orang-orang Inggris sangat menyadari tradisi mereka dan mencoba untuk memeliharanya. Sejauh ini mereka telah berhasil melakukan itu dan masih memiliki kerajaan. Tetapi begitu banyak kaki, sehingga banyak percobaan untuk menghancurkan kerajaan ini baik siang dan malam. Mereka bekerja sama dan bersekongkol dengan Yahudi untuk menghancurkan kerajaan ini. Mereka menggunakan segala macam tipuan untuk membodohi masyarakat.

Seorang gadis menikah dengan hati dan pikirannya. Dia menikahi pangeran bermahkota. Allah membuka semua pintu untuknya dalam pernikahan ini dan juga memberinya dua pangeran bermahkota. Dia melimpahkan harta di bawah kakinya dan meletakkan mahkota di atas kepalanya. Dia dihormati ke manapun dia pergi. Semua yang kalian inginkan di dunia ini diberikan kepadanya, permata dan benda-benda yang indah. Apakah dia bersyukur dengan semua itu? Ataukah dia meninggalkan istana dan ingin menjalani hidup yang berbeda?

Dia ingin menjalani hidupnya sendiri. Setan datang kepadanya dan mengatakan bahwa dia hidup dalam istana, namun bagaikan penjara. “Apakah wanita secantikmu harus menjalani hidup hanya dengan seorang pria? Kenapa kamu ingin menyia-nyiakan hidupmu seperti ini? Seseorang yang menarik sepertimu bisa mendapatkan pria baru setiap hari dan dapat menikmati kehidupan yang sesungguhnya. Seret saja suamimu ke pengadilan dan mulailah hidup yang baru dengan uang miliknya!”

Merupakan hukuman yang berat bagi putri Diana yang tewas dalam kecelakaan tersebut dan dalam keadaan yang sangat tersiksa. Jenazah yang dibiarkan selama seminggu sebelum dikuburkan juga merupakan hukuman yang berat. Selama jenazah itu tidak dikuburkan rasanya seperti orang yang sedang digantung. Semua ini harus dia rasakan, ketika harus menunggu upacara pemakamannya. Sementara itu orang-orang melemparkan bunga untuknya dan menyalakan jutaan lilin. Tak ada lagi lilin yang dapat ditemukan di seluruh Inggris! Pemilik toko Pakistan menjadi kaya mendadak karena setangkai dupa tiba-tiba harganya melonjak hingga 1 pound!

Pendeta yang memimpin upacara pemakamannya tidak berkata,”Wahai Tuhan, hamba-Mu telah berbuat dosa, maka ampunilah dia dalam Samudra Rahmat-Mu yang tak bertepi.” Dia hanya berkata, “Wahai Tuhan, kukirimkan ia kepada-Mu, terimalah dia!” Tetapi itu bukanlah suatu hal yang bisa kita tuntut dari Tuhan. Sebelum seseorang itu diterima di Surga, mereka harus diampuni terlebih dahulu. Itulah doa yang harus kita panjatkan.

Ketika ruh meninggalkan jasadnya dan naik ke Surga, hal pertama yang ditanyakan adalah, “Siapa itu?” Terkadang Pintu Surga itu terbuka dan ruh tersebut dipersilakan masuk; tetapi kadang-kadang pintu itu tetap tertutup dan ruh tersebut jatuh lagi ke bawah. Tidak penting apakah orang itu pengemis, raja atau seorang putri. Malaikat penjaga pintu Surga mengetahui nama-nama orang yang dipersilakan masuk dan mana yang tidak.

Tidak! Dia meninggalkan berjuta-juta pound untuk menjalani kehidupan yang diinginkannya, dan tiba-tiba hidupnya berakhir. Hidupnya diakhiri dengan sebuah kecelakaan. Kalau saja dia tahu hidupnya akan berakhir seperti ini pasti dia akan mengubah jalan hidupnya. Dia jatuh ke dalam jebakan orang-orang yang mewakili Setan. Inilah sebabnya mengapa terjadi.

Sang Ratu memberikan pidatonya kemarin dan berkata, “Wahai orang-orang, ambillah pelajaran dari tragedi Diana!” Kata-kata itu cukup tepat diucapkan. Dia telah mengambil langkah yang salah. Dengan langkah yang salah ini dia mengikuti jalan yang salah. Setiap orang yang berada di jalan yang salah pasti akan terjadi sesuatu padanya. Tidak ada pengecualian. Kalau ada pengecualian sang putri pasti bisa menghindari kecelakaan itu. Walaupun kalian memiliki gelar-gelar terhebat di dunia, kalian tetap bukanlah pengecualian. Setiap orang yang berada di jalan yang salah harus segera meminta ampunan untuk bisa menyelamatkan diri mereka.

Banyak sekali orang yang menangisi kepergiannya saat ini. Padahal, sebelumnya banyak surat kabar yang hanya menuliskan hal-hal buruk saja tentang pasangan tersebut. Mereka menyumpahi pasangan tersebut dan tidak menyisakan satu tuduhan apapun. Sekarang, mendadak surat kabar yang sama membanjiri berita mereka dengan rasa kasihan dan duka. Ibaratnya seperti peribahasa tentang orang buta yang meninggal kemudian dikagumi karena keindahan matanya. Diana sekarang dinobatkan menjadi bidadari. Orang-orang rela menunggu selama 5 jam atau lebih untuk menandatangani buku untuknya. Awalnya hanya 3 buku, sekarang ada 43! Untuk apa? Tidak ada satu kitab sucipun yang menerima kekonyolan semacam ini!

Semua raja sejati memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad saw. Garis keturunan Putri Diana juga berasal dari keluarga raja, oleh karena itu garis keturunannya juga berasal dari garis keturunan Rasulullah saw. Inilah sebabnya kita diminta untuk membersihkannya.

MENGAPA TERJADI? BAGAIMANA BISA TERJADI?

Orang-orang menangis. Betapa bodohnya! Tidak seorang pun yang bertanya mengapa hal itu terjadi? Bagaimana hal itu terjadi? Pengemudinya mabuk, pengawal pribadinya mabuk, sang Putri mabuk dan teman prianya mabuk. Mereka semua mabuk! Setan sangat senang. Siapa pun yang mengikuti Setan, suatu saat nanti kesedihan akan datang kepadanya.


MATA JAHAT MEMBUNUH PUTRI DIANA

Sifat terburuk seseorang yang diwarisi dari Setan adalah dengki, si mata jahat. Setan sangat dengki terhadap Nabi Adam as. Inilah sebabnya Allah Yang Maha Kuasa berfirman, “Katakanlah, aku mencari perlindungan dari kejahatan sang pendengki ketika ia mendengki.” Dalam surat 113 al-Qur’an: “Falaq”. Bila kalian memiliki sifat dengki, maka ia akan memakan semua kebaikan yang ada dalam diri kalian.

Dengki adalah ciri khas penyakit hati abad ini. Ia merupakan penyakit hati yang paling besar dan terburuk dalam masyarakat ini. Ia tersebar kepada setiap orang. Wanita adalah pendengki kelas satu. Mereka selalu memeriksa apa yang dipakai oleh wanita lain. Yang berikutnya adalah Kaum Wahhabi, yaitu orang-orang yang menentang Ahli Sunnah wal Jama’ah. Mereka sangat iri kepada kita karena mereka hanya sekelompok orang dan kita berjumlah 1,5 milyar. Ini membuat mereka marah. Mereka mencoba segala macam cara untuk menanamkan benih-benih Wahhabi, tetapi benih-benih itu tidak akan bisa tumbuh. Mengapa tidak?

Ketika aristokrasi berkembang dalam masyarakat, begitu juga sifat iri. Sifat iri dan dengki berkembang di kalangan raja, ratu, bangsawan, dan panglima. Si mata jahat inilah yang membuat jatuhnya Putri Diana. Semua orang di sekitarnya berbisik-bisik. Mereka menariknya jauh ke bawah sehingga ia menginginkan perceraian dari orang yang diberi kehormatan di hadapan Kehadirat Tuhan. Dia adalah pangeran bermahkota yang pada tahun 2000 nanti akan menjadi sultan, sang kaisar. Orang-orang kejam ini mencoba apa saja yang mereka bisa untuk membuat Putri Diana kehilangan segalanya. Setan menggunakan setiap perangkap yang dimilikinya. Akhirnya dia berhasil dan Putri Diana meminta cerai dari orang yang memiliki keunikan di muka bumi ini: Pangeran Charles.

Dia meninggalkan suaminya, meminta sebanyak 16 juta pound dari suaminya sebagai hadiah atau denda, Saya tidak tahu. Sekarang mereka bisa menaruh semua uang itu ke dalam makamnya dan membuatnya berbaring di atas uang itu agar dia bahagia. Atau mungkin dia bisa menulis beberapa cek di sana. Mereka bahkan bisa menambah satu angka nol lagi dan membuatnya menjadi 160 juta, atau satu angka nol lagi dan membuatnya menjadi 1 milyar 600 juta atau 1 angka nol lagi…dan kemudian menaruhnya semua di dalam peti mati. Orang-orang iri, orang-orang dari pengkut setan, yang menghancurkan Keluarga Kerajaan. Mereka membawanya ke akhir yang begitu tragis pada kecelakaan itu. Allah memperingatkan kita bahwa Setan adalah musuh yang paling buruk. Berhati-hatilah dengan Setan! Saya telah memberitahukan orang-orang untuk menuliskan peringatan ini di mana-mana, tetapi mereka tidak mendengarkan. Mereka hanya mendengarkan Setan.

Akhir yang buruk bagi Diana ini terjadi karena dia tidak berhati-hati terhadap Setan. Orang menulis di mana-mana, “Awas ada anjing!” Apa itu? Tapi mereka tidak berhati-hati terhadap Setan. Seekor anjing bisa diusir dengan tongkat. Tetapi Setan?

SEBUAH PERINGATAN DARI SURGA,
SEBUAH PELAJARAN YANG BERHARGA

Ini merupakan sebuah deklarasi dari Surga kepada semua ummat manusia karena pada saat itu tidak ada harmoni dalam Keluarga Kerajaan. Sebagian dari mereka berbisik bahwa keadaan menjadi lebih baik dengan kepergian Diana, karena mereka sekarang akan mempunyai kesempatan. Setan mengatakan pada mereka bahwa sekarang adalah giliran mereka untuk masuk ke pusat kerajaan dan bahwa dia adalah teman mereka.

Ini adalah sebuah Peringatan dari Surga, sebuah tanda Surgawi agar kita semua senantiasa waspada. Ini adalah sebuah pelajaran yang berharga bagi setiap orang. Setiap orang yang melangkah di jalur yang salah pasti akan memiliki akhir yang mengerikan. Waspadalah terhadap Setan. Jangan ikuti dia. Ikutilah para kekasih Allah dan kalian akan bahagia di dunia dan akhirat.

Oh Tuhanku, oh Allah! Kirimkanlah pada kami, salah satu dari para kekasih-Mu dari Surga dengan kekuatan untuk mengusir Setan dan bala tentaranya dan membersihkan bumi. Cepatlah wahai Tuhan kami! Jangan biarkan kami memulai milenium baru yang dikotori Setan dan teman-temannya. Jangan biarkan kerajaan setani berlanjut menyebar luas. Berilah izin agar kami dapat menghancurkannya!

SEDEKAH, PERLINDUNGAN TERBESAR

Tak ada sesuatu yang dapat melindungi lebih baik daripada sedekah. Bahkan jika kalian hanya memberikan 5 sen sehari, itu dapat melindungi kalian dari akhir yang buruk. Kedua orang ini tergolong orang-orang terkaya, tetapi mereka tidak mengindahkan Hikmah Surgawi ini, sebagaimana kebanyakan orang sekarang ini. Mereka tidak mau repot-repot untuk mencari cara yang telah diberikan Sang Pencipta kepada kita untuk mencegah tragedi semacam itu.

Wahai orang-orang beriman! Berikanlah sedekah setiap hari. Itu akan melindungi kalian dari kecelakaan. Letakkan sebuah kotak di dekat pintu kalian dan ketika kalian meninggalkan rumah, masukkan uang sebanyak-banyaknya. Itu akan mengangkat Kerajaan Allah dan menurunkan kerajaan Setan. Jika Putri Diana dan temannya memberikan satu koin saja pada hari itu, itu akan melindungi mereka. Tetapi mereka tidak melakukannya. Mereka memiliki milyaran, tetapi mereka tidak memberikannya. Setiap orang yang beriman harus mengeluarkan sedekah setiap hari.

ATURAN-ATURAN YANG TIDAK DIJALANKAN
OLEH PUTRI DIANA

Tutup Awratmu!
Paparazi mengejar Putri Diana sampai akhir hayatnya. Ke manapun dia pergi, mereka ada di sana, siap untuk mengambil fotonya. Jika dia mengikuti salah satu perintah Islami, itu tidak akan terjadi. Yang mana?

Jika dia menutupi tubuh dan wajahnya sesuai dengan jalan Islam, orang-orang tidak akan membuntutinya. Dia akan selamat. Tetapi karena dia memperlihatkan tubuhnya, paparazi mengejarnya untuk mengambil fotonya setiap saat. Ini adalah foto-foto di bulan Agustus, yang ini September, ini Oktober, ini foto-foto di laut, di meja, di panggung…

Bila dia hanya menjalankan perintah ini saja, dia akan selamat. Jika orang menjalankan peraturan ini, 90% dari masalah-masalah yang terjadi di masyarakat akan hilang. Tetapi salah satu dari keuntungan yang tak putus-putus dalam kerajaan setani adalah wanita.

Jangan Hidup Bersama, bila Kalian tidak Menikah!
Perintah lain adalah untuk tidak memiliki seorang pacar baik pria atau wanita, tetapi dia melanggarnya.

Jangan Minum Anggur!

Perintah lain adalah untuk tidak minum anggur, karena jika kalian melakukannya, kalian akan kehilangan kontrol atas diri kalian sendiri.

Jika dia mengikuti ketiga perintah ini, dia akan selamat. Ini adalah sebuah pelajaran besar bagi seluruh ummat manusia. Tak ada agama lain yang sejelas Islam mengenai hal ini. Tak satu pun ulama kita yang sanggup mengatakan hal ini. Ini adalah kebenaran, haqq! Kalian harus menerimanya. Jika tidak, itu berarti kalian berada di jalan yang salah. Jika kalian terus melangkah di jalan itu, beberapa hukuman akan menimpa kalian, hari ini atau esok! Hal itu pasti akan terjadi.

Ini adalah hal yang penting. Ini adalah nasihat bagi seluruh ummat manusia. Allah tidak main-main!

Membedakan antara Langkah yang Benar dan Langkah yang Salah Mengapa dia sampai pada akhir yang mengerikan? Bagaimana hal itu terjadi?

Itu adalah sebuah pelajaran yang berharga bagi setiap orang. Saya berseru pada semua orang sebab mereka harus belajar untuk membedakan antara langkah yang salah dan langkah yang benar. Setan ingin mencampuradukkannya. Markas besar Setan telah mengatur strategi agar orang menjadi bingung sampai pada tingkat di mana mereka tidak mengkritik lagi. Mereka hanya terisak dan meratap demi Diana.

JENAZAH YANG TIDAK DIKUBURKAN SEGERA AKAN MERASAKAN NYERI YANG SANGAT PEDIH

Merupakan nyeri yang sangat pedih bagi jenazah yang menunggu untuk dikuburkan. Inilah sebabnya syariah memerintahkan kita agar segera menguburkan orang yang meninggal. Tak ada agama yang mengizinkan agar pemakaman ditunda. Tetapi apa yang dilakukan oleh orang-orang sekarang, dari Timur ke Barat, Utara ke Selatan, semuanya salah.

JANGAN MENANGIS, MOHONKANLAH AMPUNAN ALLAH BAGINYA

Orang-orang harus memohon kepada Allah agar mengampuninya, inilah hal yang patut dilakukan. Tetapi untuk memujinya dengan jalan seperti ini… daripada menangis, mereka lebih baik berdoa, “Wahai Tuhan kami, berikanlah hamba-Mu yang lemah ini, Diana, beberapa dari Samudra-Samudra Rahmat-Mu yang tak bertepi. Dia sangat lemah dan telah tertipu oleh Setan. Wahai Tuhan kami, berikanlah ampunan-Mu kepadanya.” Itu akan baik sekali dan Allah akan menerimanya.

AKHIR YANG BURUK ADALAH HASIL DARI
LANGKAH-LANGKAH YANG SALAH

Sayyidina Muhammad saw, Khatamul Anbiya bersabda bahwa agama berarti memberi nasihat. Nasihat adalah menunjukkan jalan bagi orang-orang, jalan yang baik dan jalan yang buruk. Untuk menunjukkan perbedaan antara langkah yang benar dan langkah yang salah, jalan yang benar dan jalan yang salah.

Seluruh Nabi datang untuk menasihati orang, karena Setan dan kerabatnya mempunyai target utama untuk menunjukkan orang pada jalan yang salah. Ketika Saya berada di Amerika, Saya melihat sebuah tulisan pada rambu-rambu peringatan bagi kendaraan bermotor yang mengatakan, “Salah Jalan!” Saya pikir sebagian besar pengendara pasti memperhatikan rambu-rambu seperti itu.

Demikian pula Allah telah mengutus Nabi-Nabi dengan pesan yang jelas baik yang benar maupun yang salah. Tetapi orang-orang tidak peduli. Setan mengatakan kepada mereka bahwa itu tidak benar dan bahwa mereka tidak perlu menerimanya. Tetapi lebih baik mendengarkan mereka. Dia mengatakan pada mereka bahwa firman Allah menghambat kesenangan dan merupakan sebuah rintangan dalam memuaskan hasrat fisik. Dia menawarkan kebebasan. Di lain pihak, para Anbiya menawarkan disiplin dan kejelasan antara apa-apa yang diperbolehkan dengan apa-apa yang dilarang.

Mengapa Abu Jahal dan sahabatnya tidak menerima pesan Sayyidina Muhammad saw dan malah menentangnya? Mereka tidak menerima disiplin. Mereka ingin kebebasan sepenuhnya, dapat melakukan apapun yang diinginkannya. Semua penyembah berhala tidak menerima pesan-pesan Ilahiah. Mereka ingin bebas seperti orang di hutan yang hidup tanpa aturan.

Dengan jalan yang sama orang-orang dewasa ini tidak ingin menerima Disiplin Ilahiah dan mereka mengalami kemunduran hari demi hari. Orang-orang yang bodoh masih mengikuti Setan hari ini; mereka lupa bahwa setiap langkah yang salah membawa hukuman bagi mereka.

Hari ini ada sebuah kecelakaan. Sejak pagi, setiap berita dipotong, satu-satunya berita yang ada hanyalah menyangkut seorang hamba Tuhan kita yang hidupnya berakhir dalam sebuah kecelakaan mobil. Orang berbicara tentang dia dari Timur ke Barat, memperlihatkan fotonya… begitu banyak foto…

Tetapi mereka tidak memberikan nasihat untuk orang. Mereka tidak tahu harus berbicara apa mengenai kecelakaan itu. “Mengapa kecelakaan itu terjadi?”, orang-orang bertanya. Mereka menangis, untuk apa? Banyak sekali orang yang syok; mereka tidak tahu apakah harus bergembira atau bersedih. Itu adalah hasil dari jalan yang salah yang merenggut seorang putri kepada akhir yang buruk.

Dia tidak pernah bersyukur kepada Tuhannya yang telah memberinya derajat tertinggi yang dapat diberikan kepada seseorang. Allah telah menganugerahkannya kecantikan. Allah telah menganungerahkan dia agar menjadi seorang yang terhormat. Allah menganungerahkan dia untuk menjadi anggota Keluarga Kerajaan. Allah menganugerahkan dia sebagai calon Ratu mendatang. Allah menganugerahkan dia seorang yang terhormat sebagai suami yang mengetahui perbedaan antara jalan yang salah dan jalan yang benar. Allah menganugerahkannya kekayaan. Allah menganugerahkannya agar menjadi terkenal. Allah menganugerahkannya untuk dicintai oleh sebagian besar orang.

Tetapi dia mencampakkan itu semua! Allah menganugerahkan 2 mutiara, 2 pangeran. Tetapi dia menendang semuanya dan pergi. Allah tidak tidur. Dia berkata, “Wahai hamba-Ku, jika engkau bersyukur, Aku akan memberimu lebih banyak lagi. Tetapi jika engkau tidak bersyukur dan memuji-Ku, hukumanmu akan berat.” (Quran Surat 14:7). Dia tidak meninggalkan kita pada diri kita sendiri. Pada waktu yang tidak diharapkan Dia bisa datang dan menghukum kita.

Siapa yang dapat menyelamatkan Putri Diana atau temannya? Saya dengar bahwa temannya memiliki milyaran Pound. Apakah uangnya sanggup melindungi mereka? Mereka menjadi tumpukan tulang dan daging dan tak seorang pun yang mampu mencegahnya.

AMBIL PELAJARAN DARI PERISTIWA INI

Wahai manusia, ambillah pelajaran dari peristiwa ini! Janganlah menentang perintah Allah. Jangan mengganti langkah kalian yang benar dengan langkah yang salah! Sungguh suatu akhir yang mengerikan bagi Putri Diana dan sungguh ratapan yang sia-sia.

Tak ada seorang pun akan berbicara seperti ini sekarang, tetapi ini adalah kebenaran. Setiap orang membawa diri mereka sendiri kepada akhir yang baik atau akhir yang buruk. Jagalah diri kalian sendiri!

SETAN SUNGGUH ADA

Ada hal lain yang berhubungan dengan ini, kalian harus yakin bahwa Setan itu ada, dari golongan Jinn dan manusia. Banyak sekali di antara kita yang merepresentasikan Setan. Siapa mereka? Mereka adalah musuh masyarakat, orang-orang yang menyakiti orang lain.

SEORANG MUSLIM SEJATI TIDAK DAPAT
MENGANIAYA ORANG LAIN

Islam datang untuk mengajarkan orang bagaimana melindungi diri mereka dalam melawan Setan. Seorang Muslim sejati tidak boleh menganiaya orang lain, baik melalui lidah maupun tangannya. Barang siapa yang melakukannya, mereka bukanlah Muslim sejati, tetapi imitasi. Seorang Muslim harus sepenuhnya bermanfaat bagi setiap orang. Seperti halnya biri-biri yang sepenuhnya memberi manfaat bagi manusia. Dia tidak menendang dan tidak menggonggong. Seluruh bagian tubuhnya dapat digunakan, bahkan kotorannya pun merupakan pupuk terbaik. Seorang Muslim sepatutnya juga seperti ini; bermanfaat dan tidak pernah menyakiti orang lain atau merusak sesuatu.

Inilah sebabnya mengapa tidak ada faham fundamentalis dalam Islam. Jika seseorang menanam bom dan mengaku sebagai seorang Muslim, kita tidak dapat menerimanya. Ini bukanlah jalan Islam. Jika kita wajib untuk berperang, kita akan melakukannya dengan saling berhadapan. Itulah jalan Nabi. Kita tidak pernah membunuh orang-orang yang tidak berdosa, tidak!

Suatu hari orang-orang semacam ini akan dihukum. Petir akan menyambar mereka dari langit yang cerah. Ini pasti terjadi! Mereka memalukan Islam dan membuat setiap orang menyalahkan Islam. Inilah sebabnya saya memohon kepada Allah untuk segera mengutus Imam Mahdi as dengan pedangnya, untuk membersihkan ummatnya dari naga-naga, kalajengking-kalajengking, ular-ular, serigala-serigala dan beruang-beruang.

SELURUH DUNIA MABUK SEPERTI HALNYA DIA

Wahai manusia, waspadalah terhadap tipu daya Setan! Dia telah melakukan yang terburuk untuk Putri Diana. Seluruh dunia berduka cita atas kematiannya, untuk apa? Dia berada di atas, dalam situasi yang sangat terhormat. Tetapi dia malah mencampakkannya dan pergi ke level terendah. Dan orang-orang bodoh ini sekarang berduka cita, untuk apa? Apakah dia hidup dengan jalan yang baik? Berdasarkan keempat kitab suci, apakah ini kehidupan yang terhormat?

Seluruh dunia mabuk seperti dirinya. Mereka tidak tahu, perbedaan antara yang dibolehkan dan yang dilarang. Mereka menangisi seseorang yang telah memberinya hukuman ini. Dia adalah deputi dari Ratu, dan akan menjadi Ratu. Dia menikah dengan Pangeran yang terhormat dan telah dikaruniai 2 Putra Pangeran yang terhormat. Dia meninggalkan itu semua dan pergi ke level terendah dari hidup ini. Sekarang mereka menunjukkan seluruh fotonya di TV dan Setan tidak bisa berhenti tertawa. Dia juga begitu bergembira karenanya. Dia mendorong orang untuk menangis lebih dan lebih banyak lagi, untuk apa? Untuk orang yang telah kehilangan kehormatannya dengan cara seperti itu? Namun demikian mantan suaminya masih menerimanya dan mau membawanya dari Paris dan menempatkannya di Istana dan mengatur segala sesuatunya.

SEBUAH MAHKOTA YANG KUAT

Pangeran Charles adalah orang yang terhormat! Allah akan memberi ganjaran baginya. Tak seorang pun dapat melakukan apa yang dia lakukan terhadap Diana setelah kematiannya. Itu menunjukkan kehormatannya. Semoga Allah memberkatinya dan meletakkan sebuah mahkota yang kuat di kepalanya untuk memperbaiki setiap hal yang salah di Inggris.

POHON KEHIDUPAN

Tak ada yang tahu di mana Izrail as, malaikat kematian berada, dan berikutnya akan sampai di mana tangannya. Ada sebuah pohon di Surga ke-7 yang mempunyai daun sejumlah banyaknya manusia yang hidup di bumi. Pada setiap helai daun tertulis nama seseorang. Ketika saatnya tiba, daun tersebut jatuh ke tangan malaikat Izrail as yang kemudian dia melihat nama itu. Ini terjadi 40 hari sebelum kematian seseorang.

Orang-orang suci yang mempunyai kemampuan untuk melihat alam ghaib dapat mengenali bila seseorang akan meninggal dalam waktu 40 hari. Itu dikarenakan wajah mereka akan berubah. Bahkan jika Diana tidak mengalami kecelakaan mobil, dia tetap akan meninggal dengan jalan yang berbeda.

Saya mendengar sebuah keluarga yang pergi dari Turki ke Jerman dengan anak yang sakit untuk menemui dokter. Ketika pesawatnya lepas landas, dia meninggal. Mereka tidak dapat menghentikannya. Tak seorang pun yang tahu kapan seseorang akan mati dan bagaimana dia akan mati. Hanya Allah yang tahu.

KEMATIAN

Ketika kalian menutup mata di dunia ini, alam lain akan terbuka di depan kalian. Ketika kalian menyelesaikan hidup ini, kehidupan lain akan dimulai. Setiap orang akan meraihnya. Mereka akan menutup mata mereka dan alam baru akan muncul dalam pandangan mereka. Kadang-kadang orang meninggal dengan mata terbuka; itulah sebabnya mengapa syariah mengharuskan kita untuk menutup mata mereka.

Waktu kematian adalah saat di mana kalian akan memiliki perspektif sejati. Kalian akan melihat dan mengerti tentang kehidupan sejati, yang tak pernah berakhir. Itu adalah kesenangan yang tak pernah berakhir.

Ini maksudnya, tidak hanya memikirkan kehidupan ini dan kesenangan-kesenangan yang ada di dalamnya. Ambillah hanya apa yang kalian butuhkan dalam hidup yang singkat ini dan berikan lebih banyak perhatian pada kehidupan yang lebih panjang. Dunya adalah sebuah kehidupan yang singkat. Setelah itu datanglah kehidupan yang panjang. Allah meminta agar hamba-hamba-Nya tidak terlalu sibuk dengan kesenangan dunia yang singkat ini; dan agar mereka mempersiapkan kesenangan bagi kehidupan panjang mereka.

Segala sesuatu yang berada di dunia adalah imitasi dari kehidupan sejati. Itu adalah kehidupan yang pendek dan sementara seperti halnya sebuah jembatan di mana kalian berjalan menuju kehidupan kalian yang kekal. Sebagian orang lewat dengan cepat dan menyelesaikan langkah mereka dalam kehidupan ini. Yang lain lebih lama, tetapi semakin lama, semakin berat karena ‘musim semi’ bagi hidup kita sangat singkat. Setelah itu hidup berlangsung dengan cepat.

Ketika ‘musim semi’ dari kehidupan kalian telah pergi, kalian tidak akan merasakan jalan yang sama seperti biasanya. Setelah periode bersemi, hidup akan semakin berat dan berat lagi. Jangan berpikir bahwa jika seseorang telah mencapai usia 60,65,70,75,80,85 atau 90 tahun akan menyenangkan! Tidak! Orang-orang ini selalu bertanya kapan kematian akan menjemput mereka.

Pada kenyataannya, hidup kalian sangat singkat. Setelah periode yang singkat itu, hidup kalian akan menjadi suatu beban yang sangat berat. Sebaliknya, ketika kalian telah mencapai kehidupan yang kekal, hari-hari akan dipenuhi kesenangan dan kebahagiaan. Satu-satunya kehidupan yang lebih baik adalah kehidupan yang tak pernah berakhir. Kejarlah untuk itu. Jangan mengejar kehidupan yang singkat.

Bayangkan jika pada jalur kendaraan bermotor tertulis, “Hidup yang tak pernah berakhir” dan “Hidup yang berakhir” mana yang akan kalian pilih? Yang satu bersifat sementara dan akan berhenti, yang lainnya berlanjut terus-menerus… tak pernah berhenti. Siapa pun yang mencapainya, tak akan pernah menjadi tua, menghadapi kesulitan, kelelahan atau mencapai suatu akhir. Di lain pihak, yang satunya akan berhenti dan ketika dia telah selesai, kalian akan musnah bersamanya.

Yang mana yang lebih kalian sukai? Yang tak pernah berakhir atau yang singkat? Yang mana yang kalian persiapkan? Saya tidak berpikir bahwa seseorang menginginkan hidup yang singkat yang penuh dengan kesulitan, kesedihan, masalah dan penderitaan. Saya tidak dapat berpikir bahwa seseorang akan memilihnya melebihi kehidupan tanpa ada masalah, penderitaan, keburukan, kotoran, musuh, kegelapan, kecelakaan, kejahatan dan setan.

Kita mendekati pilihan ini. Beberapa di antara kalian telah melewati ‘musim semi’ kalian, yang lain telah mencapai usia pertengahan dan di antara kalian bahkan ada yang lebih dekat ke akhir dari kehidupan yang singkat ini. Kalian harus berusaha untuk membuat pilihan yang benar. Jangan mempersiapkan diri untuk hidup yang singkat. Seseorang yang melakukannya berarti tidak mempunyai otak.

Waktu berjalan. Tak seorang pun dapat menghentikannya. Kita berada dalam waktu. Waktu mengambil kita dari masa kanak-kanak menuju masa pertengahan lalu ke titik akhir kehidupan. Tiba-tiba dia akan meninggalkan kita dan kita akan jatuh.

Wahai hamba-hamba Allah! Lihat dan ambil pelajaran dari apa yang terjadi pada banyak orang. Lihat apa yang terjadi pada mereka pada akhirnya. Tak ada derajat kerajaan yang dapat melindungi seseorang atau memberi mereka sebuah kehidupan yang kekal. Kita harus mencoba untuk mencapai kehidupan yang kekal. Jadilah orang yang beriman dan ikuti jalannya para Malaikat, jalan Awliya, Sahabat, para Anbiya dan Nabi Penutup.

Kalian dapat mengambil segala sesuatu yang telah diperbolehkan bagi kita, tetapi cobalah untuk menjadi hamba Allah yang baik, seseorang yang mengagungkan Allah, Nabi-Nya dan hamba-hamba-Nya. Kalian adalah kandidat untuk berada di Hadirat Allah. Cobalah untuk mencapai titik ini. Jika kalian mencoba, kalian akan mencapainya.

Ya Allah, ajarkanlah kami langkah yang benar. Jangan tinggalkan kami pada langkah yang salah!

Setiap akhir yang buruk adalah hasil dari langkah-langkah yang salah. Tak seorang pun yang akan memiliki akhir yang buruk kecuali mereka yang telah melangkah di jalur yang salah. Perbuatan yang salah berarti langkah yang salah. Perbuatan yang salah adalah milik Setan dan dia telah dikutuk dan diusir dari Hadirat Ilahi.

Ingatlah akan hal ini, karena minggu-minggu, bulan-bulan dan tahun demi tahun semakin berlalu dan kalian tidak akan bisa mengubahnya. Saat malaikat kematian mendatangi kalian dan meminta kalian untuk pergi bersamanya, kalian hanya bisa pasrah. Inilah hari di mana Tuhan kalian akan memberikan Penilaian-Nya pada kalian. Berusahalah untuk membuatnya menjadi hari yang bersih dan baik bagi kalian. Itu akan memberikan kalian kebahagiaan, kepuasan dan kebahagiaan bagi fisik kalian juga.

Wa min Allah at tawfiq