Sabtu, 07 Maret 2009

OSAMA BIN LADEN & AFGHANISTAN

OSAMA BIN LADEN & AFGHANISTAN

Interview Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani


Pembicaraan via telpon dengan Mawlana Syaikh Nazim pada hari Kamis, 8 Nov 2001

Z: Syaikh Nazim! As salaamu alaykum, bagaimana kabar Anda ?
MSN: Aku sedang bercukur.

Z: Anda bercukur ? Ma shaa'Allah! berdo?alah untuk kami.
MSN: Akan aku lakukan.

Z: Syaikh Nazim, saya ingin bertanya tentang perang saat ini, apakah dalam syariat diijinkan untuk memakai senjata seperti bom-bom dan senjata-senjata.
MSN: Bagi siapa ?

Z: Bagi siapapun yang berperang. Apakah Anda mengizinkan penggunaan senjata api jika Anda berperang ?
MSN: Bagaimana cara mereka berperang, maka yang lain harus melawan dengan senjata-senjata yang sama.

Z: Ya, tapi ada yang mengatakan bahwa dalam Islam kita tidak diizinkan untuk menggunakan senjata api, bom atau semacamnya. Kita hanya dizinkan memakai pedang.
MSN: Kita tidak lagi hidup di zaman Nabi saw. Sebelum kalian memegang pedang, musuh sudah menembak, jadi bagaimana ? hal ini akan terjadi di zaman Mahdi as, bukan sekarang.

Z: Jadi begitu ? tapi yang Anda maksud sekarang ini adalah jika seseorang punya senjata, maka yang lain harus punya senjata yang sama.
MSN: Ya, ya.

Z: Aha.
MSN: Jika menggunakan pesawat-pesawat, maka yang lain mestinya juga menggunakan hal yang sama.

Z: Jadi maksudnya, apa yang mereka lakukan sekarang dengan melemparkan bom-bom di Afghanistan bukan benar-benar halal ?
MSN: Diizinkan ? Amerika bukanlah sebuah negara muslim yang bisa mengatakan halal atau haram.

Z: Saya paham.
MSN: Tapi rakyat Afghan yang sedang berperang namun tidak memiliki senjata seperti itu ibarat bunuh diri. Mereka membuka jalan bagi terbunuhnya anak-anak dan rakyat tak berdosa, juga hancurnya rumah-rumah dan ladang. Para pemimpin negara membawa tanggung jawab atas ini semua.

Z: Ya ? tapi jelaskan tentang Osama Bin Laden - saat Anda melihatnya di TV, banyak nur muncul dari wajahnya !
MSN: Tidak pernah!

Z: Tidak pernah ?
MSN: Tidak!

Z: Anda tahu yang saya maksud, Syaikh Nazim, mungkin keluarganya dikutuk karena merusak makam-makam para Sahabat di Madinah.
MSN: Ya, mereka menghancurkan segalanya!

Z: Itulah ! jadi Anda pikir sebuah kutukan bagi seluruh keluarga ?
MSN: Ya !

Z: Karena semua hal yang telah mereka lakukan di Madinah dan di Ka?bah ?
MSN: Ya ? itu sebuah azab. Alasan perang itu hanyalah satu orang, jika orang itu menyerah maka tidak ada lagi peperangan. Namun selama dia hidup dan tidak menyerah atau meninggalkan Afghanistan, dia menjadikan rakyat terbunuh, rumah-rumah dan ladang hancur.

Z: Tidakkah Anda mengira bahwa niatnya baik ?
MSN: Mengapa dia tidak pergi ke tanah asalnya ? mengapa harus ke Afghanistan ? apa niat baiknya ? untuk apa pergi ke negara miskin ? Apa yang sedang dia perbuat di sana? mengapa harus meninggalkan negaranya lalu ke Afghanistan ? itu artinya negaranya tidak menyukainya dan dia diminta pergi, atau dia agen bagi negaranya untuk membentuk muslim wahabbi di Afghanistan !

Z: Kasihan sekali dia tidak punya seorang Syaikh !
MSN: Tak ada Syaikh !

Z: Itu masalahnya, bukan ?
MSN: Ya ? Syariat mengatakan bahwa kalian harus punya seorang sultan untuk berjihad. Dia bukan sultan ataupun seorang imam, dia juga bukan khalifah yang bisa mengatakan : Saya umumkan perang melawan seluruh Amerika dan seluruh negara-negara non muslim. Bisakah dia melakukan ini ? dia pasti seorang lelaki majnun ( gila ) !

Z: Ya, ya ? ah, Syaikh Nazim! Sultana baru saja kembali. Dia bersama ayahnya di Roma selama satu bulan. Dia sangat sedih, dia minta do?a karena sungguh sulit melihat segala hal yang sedang terjadi di negaranya ( Afghanistan ). Dia mohon do?a bagi ayahnya.
MSN: Sudah 25 tahun rakyat saling membunuh, dulu tidak ada rasa kasihan. Namun sekarang bin Laden mengatakan kasihan. 25 tahun rakyat Afghan terpecah-pecah dan saling membunuh. Tak ada yang mengatakan : ini haram, ini tidak baik, kalian harus kembali pada keadilan Allah SWT. Namun sekarang, seluruh dunia datang dan mengatakan :oh rakyat Afghan, mereka orang-orang yang tak berdosa dan akan mati di tangan Amerika. Mengapa sebelumnya mereka tidak saling mengatakan hal itu. 7 orang pimpinan, mereka bersatu sampai Rusia meninggalkan Afghanistan. Namun setelah itu mereka saling bertikai sambil mengatakan : ?Aku harus menjadi Gubernur atau Presiden Afghanistan, aku harus menjadi nomer satu!?
Untuk alasan itulah mereka bertikai selama 25 tahun sampai bin Laden datang dari Arab Saudi dan menjadikan dirinya sendiri sebagai raja, sebagai presiden.

Z: Masalahnya sekarang, ketika mereka meminta ayah Sultana untuk kembali, mereka tidak ingin memberi beliau kekuatan atau jabatan sebagai Sultan. Mereka hanya ingin beliau duduk, makanya tidak membawa hasil. Oh, Syaikh Nazim ? satu lagi tentang syariat, apakah diijinkan dalam Islam untuk menggunakan Agen Rahasia ? Saya pikir dalam Islam tidak diijinkan untuk memata-matai seseorang, jadi Agen-agen rahasia adalah haram, bukan begitu ?
MSN: Ya ? setiap kejahatan dilarang dalam Islam, segala pekerjaan iblis adalah haram dalam Islam.

Wa min Allah at Tawfiq

Tidak ada komentar: