Selasa, 27 Januari 2009

Keutamaan Ayat Kursi

Keutamaan Ayat Kursi



Setelah kita memahami makna, arti dan tafsirnya yang demikian indah dan
agung ini marilah kita selami lebih dalam lagi tentang fadhilah, keutamaan,
keistemewaan dan ke-mujarab-an ayat kursi ini. Sehingga akan semakin menguatkan
keyakinan dan jiwa kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila ayat ini dibaca pada tempat mana saja dan pada waktu kapan saja, maka
akan memberikan berkah pada rumah, dan menjaganya hinga setan atau kejahatan
tidak dapat mendekatinya. Ayat ini akan memberi berkah pada makanan hingga
menjadi cukup, ayat tersebut jika dibaca dapat menjaga rumah dan penghuninya,
rumah tetangga dan penghuninya serta tetangga dari tetangganya. Juga menjaga
bekal agar tidak mengalami kekurangan, hilangnya barakah, kerusakan, penyakit,
keburukan dari jin atau pencuri dan lainnya dengan apa yang dirampasnya dari
wilayah Tuhan Yang Maha Pengasih.[1]

Karena fadhilahnya yang luar biasa itulah, maka Imam Hasan Al Bana mewasiyatkan
kepada anggota ikhwanul muslimin dan muslim pada umumnya untuk membacanya
minimal di setiap pagi dan sore hari. Beliau menghimpun dzikir harian itu
dalam kitabnya Al Ma’tsurat. Yang berisi ayat-ayat Alqur’an, termasuk di
dalamnya ayat kursi dan do’a-do’a yang berasal dari Rasulullah SAW.

”Jika anda mengetahui ini wahai saudaraku, janganlah merasa aneh jika seorang
muslim menjadi hamba yang selalu berdzikir kepada allah setiap waktu dan
kesempatan. Jangan heran jika ia selalu berusaha mewarisi dari Rasululah – dan
beliau adalah hamba yang paling ma’rifah kepada Rabb-nya-. Lafal yang indah
memiliki kedalaman dalam makna dzikir, do’a, syukur, tasbih dan tahmid dalam
setiap waktu dan kesempatan, baik dzikir yang kecil maupun yang besar. Karena
Rasululah selalu berdzikir dalam setiap kesempatan yang dimilikinya. Jangan
heran jika kami menuntut Ikhwanul Muslimin agar berittiba’ (mengikuti) dan
berqudwah (mencontoh) kepada sunah Nabi dengan cara menghafal lafal-lafal
dzikir dalam rangka bertaqarrub (mendekat) kepada Allah SWT.”[2]



1.3.1. Seperempat Alqur’an

”Dari Anas bahwa Rasulullah bertanya kepada salah seorang sahabatnya, ”Apakah
engkau sudah menikah?” Dia menjawab, ”Belum.” Aku tidak memiliki sesuatu untuk
menikah. Rasulullah berkata, ”Bukankah engkau hafal qul huwallahu ahad (Al
Ikhlash)?” Sahabat menjawab, ”Ya aku hafal.” Rasulullah berkata, ”Itu sama
dengan seperempat Alqur’an.” ”Bukankah engkau hafal qul yaa ayyuhal kaafiruun
(Al Kaafiruun)?” Sahabat menjawab, ”Ya aku hafal.” Rasulullah berkata, ”Itu
sama dengan seperempat Alqur’an.” ”Bukankah engkau hafal idzaa zulzilat (Al
Zalzalah)?” Sahabat menjawab, ”Ya aku hafal.” Rasulullah berkata, ”Itu sama
dengan seperempat Alqur’an.” ”Bukankah engkau hafal idza jaa’a nashrullah (An
Nashr)?” Sahabat menjawab, ”Ya aku hafal.” Rasulullah berkata, ”Itu sama dengan
seperempat Alqur’an.” ”Bukankah engkau hafal ayat kursi?” Sahabat menjawab, ”Ya
aku hafal.” Rasulullah berkata, ”Itu sama dengan sepermpat Alqur’an.” [4]

Bayangkan? Dengan membaca ayat kursi anda telah membaca seperempat Qur’an. Apa
maknanya? Apa hakekatnya? Tiada lain karena ia berisi pokok-pokok keimanan.
Rububiyatullah (ketuhanan Allah), uluhiyatullah (penyembahan kepada Allah) dan
asmaa wa shifat (nama-nama dan sifat Allah yang indah). Akankah anda
mengabaikannya dan membiarkan hari-hari anda tanpa berdzikir atau membaca atau
merenungkan ayat kursi? Sungguh-sungguh kita termasuk orang-orang yang rugi.
Jika hanay satu ayat saja kita tak sanggup menjadikan sebagai dzikir atau
bacaan harian. Camkanlah wahai saudaraku!



1.3.2. Ayat yang agung

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian tafsir ayat kursi bahwa
ayat ini merupakan ayat yang agung (azhim). Untuk itu agar kita menjadi
orang-orang yang besar melebih mbak Mega maupun bang Akbar bahkan melebih
gabungan diantara mereka yaitu Mega Akbar, sudah selayaknya kita sering-sering
membaca dan mendzikirkan ayat kursi.

Ibnu Abbas berkata, ”Allah tidak menciptakan langit dan bumi, dataran
dna gunung yang lebih besar dari surat Al Baqarah yang ayat terbesar di
dalamnya adalah ayat kursi.”[5]

Dari Ibnu Mas’ud, ”Sesungguhnya ayat yang terbesar dalam Alqur’an
adalah Allahu Laa Ilaaha Illaa huwal hayyul qayyum.”[6]

Ibnu Mas’ud berkata, ”Allah tidak menciptakan langit dna bumi dan api
yang lebih besar daripada ayat yang ada dalam surat Al baqarah Allahu Laa
Ilaaha Illaa huwal hayyul qayyum.”[7]



1.3.3. Penghulu Ayat-Ayat Alqur’an

Dari Ali bin Abi Thalib, ”Penghulu ayat-ayat Alqur’an adalah Allahu
Laa Ilaaha Illaa huwal hayyul qayyum.”[8]

Semoga ketika kita rajin mengamalkan membaca ayat kursi kita juga
menjadi penghulu bagi umat. Menjadi pemimpin yang shalih bagi orang-orang yang
bertakwa. Sebagaimana do’a kita.


1.3.4. Ayat Yang Tergantung di Arasy


”Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah bersabda, ”Surat Al
Fatihah, ayat Kursi, Syahidallahu annahu laailaaha illaa huwa[10] dan
qulillahumma malikal mulki[11] adalah ayat-ayat yang tergantung di arasy, tidak
ada hijab diantaranya dengan Allah SWT.”

Bukan hanya Rasulullah yang mi’raj ke langit tujuh dan bertemu (liqa’) dengan
Allah. Allah juga memberikan kesempatan kepada kita untuk ”mi’raj.” Yaitu
dengan cara membaca ayat kursi. Betapa indahnya kita bertemu Allah yaa akhii
(saudaraku). Meskipun bukan dalam bentuk wujud. Tapi dalam bentuk hubungan
bathin dengan wasilah (sarana) do’a dan dzikir dan dengan ilmu serta kecintaan
kita kepada ayat kursi yang agung. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang
memperoleh kesempatan melihat dzat Allah SWT. Melihat arasy yang agung dan
kursi-Nya yang megah.



1.3.5. Harta Yang terpendam dibawah arasy


Dari Ibnu Abbas, ia berkata, ”Apabila Rasulullah membaca akhir surat Al baqarah
dan ayat kursi, beliau tertawa dan berkata, ”Keduanya adalah harta Allah yang
terpendam dibawah arasy...” (HR Ibnu Mardawiyah).[12]

Dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda, ”Aku diberikan ayat kursi yang
ada dibawah arasy.”[13]

Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, ”Aku tidka melihat seorangpun
yang mencapai akil baligh dalam islam yang tidur pada malam hari sebelum
membaca ayat Allahu Laa Ilaaha Illaa huwal hayyul qayyum.....jika kalian
mengetahui apa yang ada padanya, tentu kaian tidak pernah melupakannya dalam
setiap keadaan. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ”Ayat kursi diberikan
kepadaku dari harta yang terpendam yang ada dibawah arasy dan tidak diberikan
kepada nabi sebelumku. Ali berkata, ”Tidak pernah sdikitpun aku tidur tnpa
membaca ayat ini setelah aku mendengarnya dari Rasulullah.” (HR Dailami, Ibnu
Abi Syaibah dan Ad Darimi).[14]



1.3.6. Obat dari gangguan jin atau setan


Sebagaimana diceritakan oleh Ubay bin Ka’ab RA dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Ya’la dan Hakim bahwa ayahnya menceritakan kepadanya bahwa ia beliau
pernah kehilangan kurma yang djemurnya. Karena itu beliau melakukan penjagaan.
Hingga pada suatu malam dia memergoki seorang pemuda yang sudah baligh dengan
tangan yang berbulu. Lalu beliau mengucapkan salam dan pemuda tersebut
menjawabnya. Beliau kemudian menanyakan identitasnya dan ternyata ia adalah
bangsa jin. Yang ingin mendapatkan makanan sebagai bagian sedekah, kreana ayah
Ubay memang orang yang sangat rajin bersedekah. Lalu beliau bertanya kepada jin
tersebut cara apa yang dapat dilakukan untuk dapat menyelamatkan dari gangguan
jin. Jin itu memberitahukan bahwa dengan cara membaca ayat kursi. Lalu pagi
harinya beliau menyampsikan hal tersebut kepada Rasulullah SAW dan nabi
membenarkanya.

Mungkin anda sering malas sholat subuh. Malas baca Alqur’an. Malas sholat
berjama’ah. Mungkin anak anda sering menangis. Mungkin barang anda sering
hilang. Mungkin anda kurang bersemangat dalam bekerja.

Untuk itu obatilah dengan sering-sering membaca ayat kursi. Agar jin yang suka
mengganggu anda tersebut segera pergi. Kabur terbirit-birit sehingga kita dapat
berkonsentrasi secara penuh dalam beribadah kepada Allah SWT.

Syaikh Abdus Salam Bali, seorang ulama dan ahli dalam pengobatan gangguan jin
memberikan tips untuk terhindar dari kejahatan jin. ”Berwudhulah sebelum tidur,
bacalah ayat kursi dan lakukanlah dzikrullah hingga kamu ngantuk. Dalam riayat
shahih dikatakan bahwa syetan pernah berkata kepada Abu Hurairah, ”Siapa yang
membaca ayat kursi sebelum tidur, maka dia senantiasa dijaga oleh Allah dan
tidak ada syetan yang mendekatinya hingga pagi.” Kemudian rasulullah SAW
membenarkannya seraya bersabda, ”Syetan itu jujur kepadamu sekalipun ia
pendusta.” (HR Bukhari).[16]


”Dari Anan Bin Malik RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda sesungguhnya
syetan akan keluar dari rumah apabila mendengar surat Al Baqarah dibacakan di
dalamnya.”


”Dari Abdillah yakni Ibnu Mas’ud RA dia berkata sesungguhnya syetan akan lari
dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al Baqarah.” (HR Nasa’i, Hakim,
kata Imam hakim sandanya shahih).



”Berkata Adullah bin Mas’ud barang siapa membaca 10 ayat dari surat Al Baqarah
pada malam hari maka syetan tidak akan masuk rumahnya , yaitu 4 ayat awal surat
al baqarah, ayat kursi dan dua ayat sesudahnya dan tiga ayat yang terakhir.

Sama-sama kita ketahui bahwa dalam Surat tersebut ada ayat yang agung dan

besar yaitu ayat Kursi.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, ”Di dalam surat Al Baqarah
terdapat ayat yang merupakan penghulu ayat-ayat Alqur’an, tidak dibacakan pada
rumah yang ada setannya melainkan setan tersebut akan keluar darinya, ayat
tersebut adalah ayat Kursi.” (HR Hakim, AL Baihaqi, dishahihkan oleh Imam
Hakim).[20]








_____




_____


_____

[1]Ibid hal. 27-28.

[2]Hasan Al bana, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin, Era Intermedia
(Solo:2000), hal. 247.

[3]Imam Suyuthi, Ad-Durr Al Mantsur 2/151

[4]HR Imam Ahmad.

[5]Dahsyatnya Ayat Kursi hal. 43.

[6]Ibid

[7]Ibid hal. 44.

[8]Ibid hal. 42.

[9]Tafsir Al Qurthubi 1/111

[10]Surat Ali Imran 3:18

[11]Surat Ali Imran 3:26

[12]Tafsir Ibnu Katsir 1/735

[13]Dahsyatnya Ayat Kursi hal. 39.

[14]Ibid hal. 41.

[15]Tafsir Ibnu Katsir 1/672

[16]Syaikh Abus Salam Bali, Sihir dan cara Pengobatannya Secara Islami, Rabbani
Press (Jakarta:1995), hal. 148.

[17]Tafsir Ibnu Katsir 1/150

[18]Ibid.

[19]Ibid

[20]Dahsyatnya Ayat Kursi hal. 58.

Tidak ada komentar: