Kamis, 18 September 2008

Misteri 19

Setiap muslim pasti meyakini kebenaran Quran sebagai
kitab suci yang tidak ada keraguan sedikitpun, sebagai
petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Namun kemuk-
jizatan Quran tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan
kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah
yang sering mengejutkan para ahli.

Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya,
tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang
sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil
menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya
yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan
komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak,
ternyata didapati bukti-bukti surat-surat/ayat-ayat dalam
Quran serba berkelipatan angka 19.

Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74
ayat : 30-31, yang artinya sebagai berikut:

“Yang atasnya ada sembilan-belas. …….., dan tidaklah Kami
jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk
menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang
yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang
beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang
diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu,
dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit
dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki
Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”...

Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun
1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diseleng-
garakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan
dari sebagian penemuannya tersebut :

1. Kita mengetahui bahwa setiap surat-surat dalam Quran
selalu diawali dengan bacaan ‘Basmalah’ sebagai
statement pembuka, yaitu “Bismillaahirrahmaanirraahiim”
(yang artinya : “dengan nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang”). Ternyata bacaan ‘Basmalah’
tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf
(atau 19 X 1 ).
2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata : Ismi –
Allah – Arrahman – Arrahim. Penelitian menunjukkan
jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran
ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19.

a. Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak
19 buah (atau 19 X 1 )
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak
2.698 buah (atau 19 X 142 )
c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan
sebanyak 57 buah (atau 19 X 3 )
d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan
sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 )

Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga
merupakan kelipatan angka 19 , yaitu
1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).

3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran
sebanyak 114 surat (atau 19 X 6 ).

4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114
buah (atau 19 X 6 ), dengan perincian sbb: Sebanyak 113
buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali
surat ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat
ke-27 ayat : 30.

Berbeda dengan surat-surat lain, surat ke-9 memang
khusus sengaja tidak diawali bacaan ‘Basmalah’ karena
isinya merupakan ayat-ayat perang. Dalam Surat ke-9 ini
kebanyakan pokok pembicaraannya berisi tentang pernya-
taan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin
karena pengkhianatan mereka, sebaliknya surat ke 27
terdapat kisah ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh
Sulaiman. Jadi terdapat antagonis antara surat ke-9
dan surat ke-27.

Berikut terjemahan surat ke-9 ayat 3 :
“Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada
umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya
Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang
musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat
itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemah-
kan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir
bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”

Terjemahan surat ke-27 ayat: 29-31:
”Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah
dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu
dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu
sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah ke-
padaku dengan berserah diri.”

5. Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya bacaan
‘Basmalah’, kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlah-
kan hasilnya merupakan kelipatan angka 19 , yaitu
27 + 30 = 57 (atau 19 X 3 ).

6. Dari point 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik
antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata meru-
pakan surat yang ke-19 jika dihitung dari surat ke-9.

surat ke : 9, 10, 11, 12, ………………., 25, 26, 27
urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
7. Dari point 6, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan
mulai dari surat ke-9 sampai dengan ke-27,
(9+10+11+12+…+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342
(atau 19 X 18 ).

8. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19
kata (atau 19 X 1 ) dan 76 huruf (atau 19 X 4 )

9. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38
kata (atau 19 X 2 ).

10. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari
57 kata (atau 19 X 3 ).

11. Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata
(atau 19 X 1 ), dan ayat pertama dari Surat ke-110
tersebut terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1 ).

12. Wahyu yang pertamakali menyatakan ke-Esaan Allah
adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112)

13. Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri
dari 19 ayat (atau 19 X 1 ) dan 304 huruf
(atau 19 X 16 ). Selain itu juga ternyata surat ke-96
tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/
dihitung mundur dari belakang Quran.

surat ke : 114, 113, 112, 111, ………., 98, 97, 96
urutan surat ke: 1, 2, 3, 4, ………., 17, 18, 19.

Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Quran tersusun
dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system),
sesuai maksud dari surat ke-85 ayat: 20, yang artinya:
“Allah telah mengepung/mengunci mereka dari belakang”.

14. Dari point 13, apabila bilangan surat-surat dijumlah-
kan mulai dari surat ke-114 sampai dengan ke-96,
(114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya adalah 1995
(atau 19 X 105 ).

15. Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18
ayat 19 (atau 19 X 1 ).
16. Penulis juga menemukan bukti bahwa surat-surat yang
memiliki 8 (delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat di-
temukan yang paling banyak dalam Quran, yakni masing-
masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul
kemudian surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19
(sembilan belas), 29 (dua puluh sembilan), 30
(tiga puluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang
masing-masing terdiri dari 3 (tiga) buah surat.
Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan
kelompoknya maka hasilnya merupakan kelipatan angka
19, yaitu sbb :

= surat ke: 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri
dari: 8 ayat
= surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri
dari: 11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8+11=19
(atau 19 X 1 )

= surat ke: 103, 108, 110 masing-masing terdiri
dari: 3 ayat
= surat ke: 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari:
19 ayat
= surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari:
29 ayat
= surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari:
30 ayat
= surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari:
52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan:
3+19+29+30+52=133, (atau 19X7).

17. Quran merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini
yang memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa
huruf-huruf (code letters) atau sebagaimana disebut
dalam bahasa Arab “Muqatta-‘aat” yang artinya “kata
singkatan”. Di dalam Quran terdapat sebanyak 29 (dua
puluh sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14
(empat belas) macam kombinasi dari 14 (empat belas)
huruf-huruf “Muqatta-‘aat”.

- 14 huruf-huruf itu adalah : alif, lam, mim, ra’,
kaf, ha’, yaa’, ain, shad, tha’, shin, qaf, nun,
dan kha’.

- 14 macam kombinasi huruf adalah :
1. Alif, lam, mim
2. Kha, mim
3. Alif, lam, ro’
4. Alif, lam, mim, ro’
5. Tho’, sin
6. Tho’, sin, mim
7. Ya’, sin
8. Nun
9. Kaf, kha’, ya’, ain, shod
10. Alif, lam, mim, shod
11. Shod
12. Qof
13. Ain, sin, qof
14. Tho’, ha’

- 29 surat-surat adalah : surat ke : 2, 3, 7, 10 11,
12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan 68.

Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya
kombinasi, dan banyaknya surat dijumlahkan maka hasil-
nya merupakan kelipatan 19, yaitu
14 + 14 + 29 = 57 (atau 19 X 3 ).

Tanda-tanda dengan kata singkatan ini, ahli tafsir
mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Ahli tafsir ada
yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena di-
pandang termasuk ayat-ayat ‘mutasyaabihaat’, ada pula
yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk
menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan
bacaan-bacaan dalam Quran.

Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud
sesungguhnya dari adanya huruf-huruf “Muqatta-‘aat”
tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/
keautentikan Quran karena berhubungan dengan angka 19,
perhatikan demonstrasi berikut :

18. Surat ke-68 diawali huruf ‘Nun’. Setelah diteliti
jumlah huruf ‘Nun’ yang terdapat pada surat tersebut
merupakan kelipatan 19.

Surat ke ‘Nun’ kelipatan 19
68 133 19 X 7

Berikut terjemahan surat ke-68 ayat 2-6:
“Nun. Berkat kemuliaan Tuhanmu, engkau (Muhammad)
sekali-kali bukan orang gila, dan sesungguhnya bagimu
pahala yang besar, dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur, maka kelak kamu akan
melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan
melihat, siapa di antara kamu yang gila.”

19. Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf ‘Qof’.
Setelah diteliti huruf ‘Qof’ yang terdapat pada
kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19 X 6).
Ada yang berpendapat bahwa huruf ‘Qof’ ini singkatan
dari kata ‘Quran’ karena Quran terdiri dari 114 surat.

Surat ke ‘Qof’ kelipatan 19
42 57 19 X 3
50 57 + 19 X 3
=114

Hal lain yang mengherankan adalah Allah biasanya
menyebut kaumnya Nabi Luth dengan kalimat “Qaumu
Luuth” yang ditemukan sebanyak 12 kali dalam Quran,
namun pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut
berganti menjadi “Ikhwanu Luuth” yang artinya
“saudara-saudaranya Nabi Luuth”. Tampaknya Allah
sengaja menghilangkan unsur ‘Qaf’ dalam kalimat
tersebut agar jumlah huruf ‘Qaf’ dalam Quran tetap
berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti maka
jumlahnya akan bertambah menjadi 115.

Berikut terjemahan surat ke-50 ayat 1-2:
“Qaaf, demi Al Quran yang sangat mulia, mereka
tercengang lantaran datang kepada mereka seorang pem-
beri peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka
berkatalah orang-orang kafir : “Ini sesuatu perkara
yang amat aneh”.”
20. Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain’, ’Sin’, dan ‘Qof’.
Setelah diteliti jumlah total ketiga huruf tersebut
pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Ain’ ‘Sin’ ‘Qof’ total kelipatan 19
42 98 + 54 + 57 = 209 19 X 11

21. Surat ke-36 diawali huruf ‘Ya’, dan ‘Sin’. Setelah
diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat
ke-36 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Ya’ ‘Sin’ total kelipatan 19
36 237 + 48 = 285 19 X 15

22. Surat ke-13 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan
‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat
ke-13 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Ro’ total kelipatan 19
13 605 + 480 + 260 + 137 =1482 19 X 78

23. Surat ke-7 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan
‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat
ke-7 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Shod’ total kelipatan 19
7 2529 + 1530 + 1164 + 97 =5320 19 X 280

24. Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’, ‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan
‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat
ke-19 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Kaf’ ‘Kha’ ‘Ya’ Ain‘ Shod’ total kelipatan 19
19 137 + 175 + 343 + 117 + 26 =798 19 X 42

25. Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf ‘Shod’. Total jumlah
huruf ‘Shod’ dalam ketiga surat tersebut ternyata
merupakan kelipatan 19.

Surat ke ‘Shod’
7 97
19 26
38 29 +
=152 (19 X 8 )

Ada hal yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69
ditemukan kata ‘basthatan’ (jika dieja terdiri dari
huruf ba’, shod, tho’, ta’). Padahal lazimnya kata
tersebut haruslah dieja dengan huruf ba’, sin, tho’,
ta’ (contohnya pada surat ke-2 ayat 247). Menurut
riwayat, pada saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril
menyuruh Nabi Muhammad menuliskan kata ‘basthatan’
dengan huruf shod, namun unsur huruf ‘shod’ itu tetap
harus dibaca sebagai huruf ‘sin’, dan hal ini ditandai
dengan huruf sin tersebut ditempatkan sebagai huruf
kecil di atas huruf ‘shod’. Tampak sekali bahwa Allah
memberi tambahan huruf ‘shod’ agar jumlahnya dalam
Quran menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka
jumlahnya berkurang menjadi 151.

Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69:
“Apakah kamu (tidak percaya) dan heran ketika datang
kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh
seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan
kepadamu? Dan ingatlah ketika Allah menjadikan kamu
sebagai angkatan pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh,
dan Tuhan telah ‘melebihkan’ kekuatan tubuh dan
perawakanmu.”
26. Surat ke-40 s/d ke-46 diawali huruf ‘Kha’ dan Mim.
Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut
pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke ‘Kha ’Mim
40 64 380
41 48 276
42 53 300
43 44 324
44 16 150
45 31 200
46 36 225
=292 + 1855 = 2147 (atau 19 X 113)

27. Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf ‘Alif’,
‘Lam’, dan ‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut
pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
10 1319 + 913 + 257 = 2489 19 X 131
11 1370 + 794 + 325 = 2489 19 X 131
12 1306 + 812 + 257 = 2375 19 X 125
14 585 + 452 + 160 = 1197 19 X 63
15 493 + 323 + 96 = 912 19 X 48

28. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf
‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Mim’. Jumlah total huruf-huruf
tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
2 4502 + 3202 + 2195 = 9899 19 X 521
3 2521 + 1892 + 1249 = 5662 19 X 298
29 774 + 554 + 344 = 1672 19 X 88
30 544 + 393 + 317 = 1254 19 X 66
31 347 + 297 + 173 = 817 19 X 43
32 257 + 155 + 158 = 570 19 X 30

29. Surat ke-19 diawali huruf kaf, ha’, ya’, ain dan shod.
Surat ke-20 diawali huruf tho’ dan ha’.
Surat ke-26 diawali huruf tho’, sin, dan mim.
Surat ke-27 diawali huruf tho’ dan sin
Surat ke-28 diawali huruf tho’, sin, dan mim.
Maka perhatikanlah hubungan yang sangat menarik
berikut ini :

Surat ke: ‘Ha’ ‘Tho’ ‘Sin’ Mim
19 175 --- --- ---
20 251 28 --- ---
26 --- 33 94 484
27 --- 27 94 ---
28 --- 19 102 460
426 +107 + 290 +944 = 1767 (19 X 93)

Data pada point 29 di atas dapat dijelaskan dalam Ilmu
Matematika. Kumpulan huruf-huruf yang memulai kelima
surat di atas adalah himpunan yang anggota-anggotanya
adalah huruf-huruf yang bersangkutan. Pada kolom
pertama adalah irisan himpunan 1 dan 2 yang adalah
huruf 'Ha' pada surat ke-19 dan 20; yaitu 175+251=426.
Pada kolom kedua adalah 28+33+27+19 yang merupakan
irisan empat himpunan; yaitu himpunan 1 iris, himpunan
2 iris, himpunan 3 iris, himpunan 4 iris, himpunan 5
iris; yang adalah himpunan dengan anggota huruf Tho'.
Lebih lanjut kolom ketiga adalah irisan himpunan 3 dan
5 dikurangi himpunan 4; yaitu himpunan dengan anggota
huruf 'Mim'.

Hal di atas ini merupakan suatu kenyataan bahwa Quran
perlu dilihat dengan kaca mata orang-orang eksak,
karena tak mungkin diungkap oleh seorang sastrawan.
Lebih jauh tentang keistimewaan Angka 19 :

1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal
sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan
yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali
dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut
melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak
dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya
sendiri (Surat ke-112 ayat 3).

2. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1
merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan
bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita.
Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni
'Maha Awal dan Maha Akhir' (Surat ke-57 ayat : 3).

3. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang 'Maha Esa' (surat
ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan
pokok terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang
ke-38 yaitu 'Maha Besar'.

4. Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran
Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada
setiap 19 tahun sekali.

5. Dalam buku "Atlas Anatomi" yang disusun oleh Prof.
Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari
kerangka manusia yaitu : - tulang leher ada 7 ruas,
tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas.
Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang tersebut mem-
punyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia
karena didalamnya terdapat sumsum yang merupakan
lanjutan dari otak, dengan saraf-saraf yang menuju ke
seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas ter-
sebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.

6. Pada point 5, juga ditemukan hal yang menarik, alat-
alat tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah
penting fungsinya bagi kehidupan kita. Bila diteliti
ternyata terdapat 19 ruas tulang pada masing-masing
tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas
pergelangan tangan). Dan tahukah anda, bila bentuk
tapak tangan/ kaki kita menyerupai bentuk kata Allah
(dalam Bahasa Arab)?

Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang melatarbelakangi
komposisi literer Quran, suatu fenomena unik yang tiada
duanya yang sekaligus membuktikan bahwa Quran adalah wahyu
Illahi, bukan karya manusia. Otak manusia tidak akan mampu
mencipta karya literer yang tunduk pada suatu kode
matematik yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi
mengingat turunnya wahyu secara berangsur-angsur, dengan
bahagian-bahagian surat yang acak tidak berurutan,
disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang melatar-
belakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan
keutuhan Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk mencek
apakah dalam sebuah kitab Quran terdapat suatu kesalahan
atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang
jumlahnya dalam Quran multiplikatif dengan angka 19,
kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan
terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan. Demikianlah
seluruh isi Quran seutuhnya akan tetap asli hingga di
akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19
yang merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a’lam
bissawab.


Sebagai bahan renungan dicuplikkan beberapa ayat di bawah
ini:

Surat ke-15 ayat 9:
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan Kami
pulalah yang tetap menjaganya.”

Surat ke 41 ayat 42:
“Yang tidak datang kepadanya (Quran) kesalahan/kekeliruan
baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan
dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”

Surat ke-86 ayat 13:
“Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman-Nya yang
membedakan antara yang benar dengan yang salah.”

Surat ke-18 ayat 27: “Dan bacakanlah apa yang diwahtukan
kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Quran). Tidak ada seorangpun
yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak
akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-
Nya.”


IQRA!
Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
QS. Al Baqarah(2) : 115

Tidak ada komentar: